Sabtu,  23 November 2024

Jumlah Pengangguran Di Indonesia Tertinggi Di Asia, Kenapa BPS Setiap Tahun Selalu Bilang Turun?

RN/NS
Jumlah Pengangguran Di Indonesia Tertinggi Di Asia, Kenapa BPS Setiap Tahun Selalu Bilang Turun?
Ilustrasi para pencari kerja di job fair.

RN - Klaim ekonomi dan naiknya investasi ternyata tidak berdampak ke dunia kerja. Sebab tingkat pengangguran di Indonesia

Jumlah pengangguran saat ini di Indonesia mencapai sebesar 5,2 persen. Dana Moneter Internasional (IMF) melalui World Economic Outlook pada April 2024 mencatat tingkat pengangguran di Indonesia sebesar 5,2 persen tertinggi dibandingkan enam negara lain di Asia Tenggara yang ada di daftar.

Posisi ini tak berubah dari tahun lalu, tetapi angkanya lebih rendah yakni 5,3 persen.

BERITA TERKAIT :
Lulusan SMK Di Jabar Kenapa Gak Laku, Gak Matching Dengan Kebutuhan Industri
Jabar Gudangnya Pengangguran, RK Selamat Dari Masalah

Menyusul Indonesia, Filipina tahun ini berada di posisi kedua yakni 5,1 persen, disusul Brunei Darussalam yakni 4,9 persen, Malaysia 3,52 persen, Vietnam 2,1 persen, Singapura 1,9 persen, kemudian Thailand 1,1 persen.

Thailand turut menjadi negara dengan tingkat pengangguran terendah di dunia, mengalahkan Singapura, Jepang, bahkan Amerika Serikat (AS).

Di sisi lain, negara dengan tingkat pengangguran tertinggi dipegang oleh Sudah dengan angka 49,5 persen, disusul Afrika Selatan 33,5 persen, dan Georgia 15,7 persen.

IMF mendefinisikan tingkat pengangguran (unemployment rate) sebagai persentase angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan.

Untuk itu, penduduk usia produktif yang sedang tidak mencari kerja seperti mahasiswa, ibu rumah tangga, dan penduduk tanpa pekerjaan yang tidak lagi mencari kerja tidak masuk ke dalamnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat pengangguran di Indonesia mencapai 7,20 juta orang per Februari 2024. Angka ini setara dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,82 persen.

Pada tahun 2023, BPS mengklaim jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta orang pada Agustus 2023. Jumlah ini berkurang sekitar 560 ribu orang atau 6,77% dibanding Agustus 2022.