Selasa,  17 September 2024

Pilkada Sumut

Edy Tak Gentar Lawan Mantu Jokowi, Siap Perang Lawan Pembunuh Demokrasi?

RN/NS
Edy Tak Gentar Lawan Mantu Jokowi, Siap Perang Lawan Pembunuh Demokrasi?
Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution.

RN - Pidato Edy Rahmayadi berapi-api. Mantan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) ini sudah siap perang melawan pembunuhan demokrasi.

Edy menyatakan akan berjuang melawan kemungkaran setelah secara resmi mendapatkan dukungan dari PDIP untuk diusung menjadi bakal calon Gubernur Sumut di Pilkada 2024.

Edy mengatakan perlawanan terhadap kemungkaran ini demi menegakkan demokrasi, khususnya di Sumatera Utara.

BERITA TERKAIT :
Usai PON, Panitia Aceh-Sumut Siap-Siap Digilir Polisi Dan Diaudit BPKP
Bobby Jangan 'Buang Badan' Saat Fasilitas PON Aceh-Sumut Di Kota Medan Dikritik

Edy akan melawan Bobby Nasution yang didukung banyak parpol. 

"Kita berjuang untuk melawan kemungkaran, untuk menegakkan demokrasi merupakan warisan bangsa dan pada kita sudah membuat ini karena bangsa Indonesia begitu heterogen," kata Edy Rahmayadi saat Apel Siaga Satgas PDIP Sumut di Lapangan Astaka, Deliserdang, Sumatera Utara, Sabtu (10/8).

Edy optimistis memenangkan Pilgub Sumut 2024. Bahkan mantan Pangkostrad itu yakin menang 100 persen.

"100 persen (menang). Satu visi dan satu misi untuk menegakkan suatu kebenaran bangsa ini bukan milik dia, bangsa ini bukan milik kami, bangsa ini milik kita bersama. Karena itu diciptakan demokrasi ini yang akan kita junjung bukan jabatan yang kita kejar tapi menegakkan suatu demokrasi Indonesia penuh perjuangan," tegasnya

Edy Rahmayadi mendapatkan dukungan dari PDIP untuk diusung menjadi bakal calon Gubernur Sumut di Pilkada 2024. Tak hanya itu, Edy juga resmi menjadi keluarga besar partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.

Surat rekomendasi dukungan diberikan langsung oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun kepada Edy Rahmayadi pada kesempatan yang sama.

Dalam kesempatan itu, Komarudin juga memakaikan Edy rompi berlambang PDIP yang bertuliskan "Ayah untuk negeri. Mengayomi keberagaman Sumatera Utara, Edy Rahmayadi". Dengan dipakaikan atribut tersebut, maka Edy Rahmayadi resmi menjadi keluarga besar PDIP.

Kemudian, mantan Pangkostrad tersebut juga dipakaikan peci hitam yang identik dengan Presiden Soekarno.

Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun mengatakan PDIP sudah lama mencari sosok ayah untuk Sumatera Utara. Sosok itu dinilai PDIP ada pada Edy Rahmayadi.

"Memang kita cari untuk Sumut seorang ayah yang bisa mengayomi anak anak nya di Sumut. Semangat to, barang apa kita lawan," kata Komarudin.

Dia menyebutkan PDIP menyambut Edy Rahmayadi dengan salam merdeka. Sebagai seorang prajurit militer Edy Rahmayadi pasti mengetahui maksudnya.

"Pak Edy tadi kami sambut bapak dengan salam merdeka. Dan sebagai seorang prajurit militer pasti tau maksudnya. Hari ini kita pertaruhkan jiwa raga kita untuk Indonesia. Bukan soal bergabung banyak atau sedikit. Tapi sedikit yang menunjukkan kualitas pada negara, " ujarnya.

Komarudin menambahkan sepuluh tahun lalu Edy Rahmayadi merupakan alat negara aktif di TNI. Namun saat ini mantan Pangkostrad itu merupakan alat revolusi

"Hari ini beliau adalah alat revolusi bersama saudara saudara, ini alat revolusi untuk berjuang bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu kami ditugaskan Ketua Umum PDIP untuk menyerahkan surat tugas partai kepada Edy Rahmayadi menjadi gubernur sumut," kata Komarudin.

PDIP bisa mengusung cagub sendiri di Pilkada Sumut tanpa harus berkoalisi. Dengan perolehan kursi 21 dari 100 kursi di DPRD Sumut, PDIP sudah memenuhi syarat 20 persen perolehan kursi untuk mengusung calon gubernur-wakil gubernur.