Senin,  09 December 2024

Mesin PKS Sepertinya Macet, Suswono Pusing Urusan Anies Juga

RN/NS
Mesin PKS Sepertinya Macet, Suswono Pusing Urusan Anies Juga

RN - PKS ngeri-ngeri sedap. Sebab fakta di lapangan, mesin PKS sepertinya macet.

Apalagi adanya gerakan coblos tiga calon dampak dari gagalnya Anies dapat tiket. Untuk itu, bakal calon Wakil Gubernur Jakarta yang juga politikus PKS, Suswono, menyambangi DPW PKS Jakarta.

Suswono membahas konsolidasi dan pemahaman mengenai sebab Anies Baswedan tak jadi maju di Pilkada Jakarta.

BERITA TERKAIT :
Teriak Curang Saat Kalah Atau Calonnya Tak Menarik Hingga Klaim Menang?
Jangan Bikin Framing Berlebihan, Pilkada DKI Bakal Dua Putaran

Hal itu disampaikan Suswono usai menggelar pertemuan tersebut, Jumat (13/9/2024). Terkait konsolidasi, ia menuturkan akan menghidupkan kader partai untuk kemenangan pasangan Rido, singkatan dari Ridwan Kamil-Suswono.

"Hari ini barusan saya datang ke kantor DPW PKS Jakarta. Jadi lebih banyak tentang konsolidasi ke dalam karena tentunya suara PKS yang sudah di atas 1 juta dalam perolehan pemilu yang lalu tentunya harus dijaga. Karena itu lebih kepada menghidupkan mesin partai untuk berkontribusi kembali kepada pemenangan pasangan Rido," kata dia.

Pertemuan tersebut juga meluruskan isu-isu terkait calon gubernur yang sebelumnya diusung PKS. Menurutnya, lebih baik fokus memberi pemahaman kepada pendukung PKS yang terpengaruh isu agar energi terbuang secara produktif.

"Itu sudah pasti karena memang ada sebagian yang dulu mendukung PKS terpengaruh isu-isu yang tidak berdasar itu. Jadi tentu memang perlu penjelasan-penjelasan itu secara gamblang dan fakta bahwa sekarang ini yang sudah diakui oleh KPUD ada tiga pasang calon kan," tuturnya.

"Oleh karena itu daripada membuang energi untuk hal-hal yang tidak produktif maka konsentrasi saja pada bagaimana memberikan pemahaman dan kemudian menjadi dukungan pada PKS," tambahnya.

Ia juga membantah jika PKS meninggalkan Anies. Kata dia, PKS justru menyambut Anies saat datang dan mendukung Anies-Sandiaga di Pilgub sebelumnya.

"Ya, itu salah besar kalau PKS dikatakan meninggalkan Pak Anies. Dari dulu Pak Anies ini kita dari mulai awal, bayangkan ketika dulu ada pasangan siapa Sandiaga-Mardani kan awalnya. Ketika Pak Anies datang dan kita sambut, ya kemudian menjadi Anies-Sandiaga kan. Ya artinya PKS tetap mendukung beliau," jelas Suswono.