.png)
RN - Viral Calon Walikota Bekasi, Heri Koswara (Herkos) yang mengatakan Jihad dan Masuk Surga menuai pro kontra. Pengasuh Pondok Pesantren Taubatan Nasuha sekaligus Pendiri Majelis Rasullullah, Kiai Alip Paryogi geleng kepala.
Ulama yang akrab disapa Kiai Singa menilai zaman sekarang itu tidak ada jihad (perang). Yang ada jihad menerangi hawa nafsu, jihad mencari nafkah dalam membahagiakan kedua orangtua dan keluarga. Sudah tidak adalagi perang antar Agama.
"Sekarang inikan hanya bicara beda Politik, masa harus perang sih. Ya ga baik, ga boleh. Kalau dalam bahasa politik untuk mendapatkan dukungan sah-sah saja, tapi kalau bicara Perang atau Jihad terus soal masuk Surga, haduhhh, orang yang banyak beribadah saja yang memiliki sifat iri, dengki belum tentu masuk Surga," ujar Kiai Singa kepada radarnonstop, Jum'at (18/2024).
BERITA TERKAIT :Relawan Anies Di Kota Bekasi Siap Gembosi Jago PKS, Di Jakarta Kapan Nih?
Dirinya menambahkan, Surga itu bagaimana sih? Neraka itu juga bagaimana? Surga itu bagi mereka yang baik akhlaknya, ibadahnya, bertoleransi yaa seperti Rasulullah yang berakhlak baik.
"Neraka itu menurut saya buat mereka yang merasa dirinya sok paling baik. Di jaman Rasulullah ada seorang sahabat yang ahli Qur'an namun masuk Neraka karena memiliki hati yang iri-dengki. Jadi kalau soal beda pandangan politik tidak ada kata Jihad. Emangnya Pak Tri Adhianto bukan muslim? Beliau rajin puasa Sunnah Senin - Kamis dan dijaman kepemimpinannya sebagai Walikota Bekasi mendapatkan penghargaan Kota Bekasi sebagai Kota Toleran," pungkasnya.
Dalam video yang viral, Calon Walikota Bekasi, Heri Koswara mengatakan, "Barisan yang akan kita bangun hari ini Bapak Ibu sekalian, karena kita yakini Peperangan kita rill dan ini bukan asik-asikan saja, bukan mainan-mainan ini peperangan betul, karena kita ingin menegakkan li'illahi kalimatillah di Bumi Allah yang kita cintai di Kota Bekasi ini, Allahu Akbar. Mudah-mudahan, kita yang hadir disini, cita-cita kita tidak sementara, kita mencari ridho Allah, kita ingin masuk Surga bareng-bareng".
