RN - Wali Kota Jaktim M Anwar diminta fokus mengurus Demam Berdarah Dengue (DBD). Sebab hingga kini Anwar dinilai masih landai dalam menumpas nyamuk mematikan DBD.
Diketahui, Jakarta Timur (Jaktim) masuk dalam kategori tinggi, dimana kasus DBD per 29 Mei 2024 adalah 2.229 kasus. Kecamatan Pasar Rebo merupakan wilayah dengan kasus DBD tertinggi di Jaktim yaitu 336 kasus.
Tudingan M Anwar belum bergerak dikatakan oleh Chamdi, Ketua Divisi Kesehatan dan Organisasi Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia Jaktim melalui siaran persnya.
BERITA TERKAIT :JARI’98 Gelar Fogging, Willy Prakarsa: Mestinya Ini Tugas Benyamin Davnie
"Pemkot Jaktim kurang serius dalam penanganan DBD di wilayah. Walikota sebagai pimpinan tertinggi di Jaktim kurang fokus dalam penangan kasus DBD" ujar Chamdi.
Chamdi menambahkan, masih banyak jentik nyamuk yang ditemukan di rumah-rumah warga. Jumlah rumah yang positif terdapat jentik-jentik nyamuk aedes aegypti yang menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD) ada 2.667.
"Ini membuktikan walikota Jaktim kurang mendorong partisipasi warga Jaktim untuk bersama-sama memerangi jentik nyamuk aedes aegypti" jelas Chamdi.
Chamdi menambahkan, untuk menekan angka DBD di Jaktim, walikota tidak bisa hanya bertumpu pada kader jumantik tapi juga bagaimana walikota bisa mengajak warga Jaktim untuk bisa menjadi jumantik mandiri di rumahnya masing-masing.
"Perlu kolaborasi untuk mengatasi angka DBD di Jaktim. Walikota jangan pasif, harus aktif mengajak warga Jaktim untuk bisa bersama-sama perang melawan DBD." tegas Chamdi.