RADAR NONSTOP - Wilayah Jakarta Timur tergolong paling rawan demam berdarah (DBD). Hingga saat ini sedikitnya 200 orang telah mengidap penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
Hal itu disampaikan Wali Kota Jakarta Timur M Anwar, bahkan menurut dia penderita DBD yang naik signifikan ini terdapat di daerah yang berbatasan dengan wilayah Depok dan Bekasi.
"Saya kira sangat signifikan ya dan kebetulan itu di perbatasan semua dengan wilayah-wilayah Bekasi dan Depok," kata Anwar, Selasa (12/2/2019).
BERITA TERKAIT :Berebut Suara Di Jaksel & Jaktim, Jakut Kenapa Dilupakan?
2.229 Kasus DBD Di Jaktim, Wali Kota M Anwar Diminta Fokus
Kendati demikian saat ini pihaknya sedang melakukan berbagai upaya guna menekan bahaya DBD dengan menerapkan program 3M, menguras, menutup, dan mengubur jentik nyamuk.
"Saya hari minggu kemarin ke daerah Cipayung. Mengingatkan jangan sampai bak mandi, tempat air atau tempayan itu tidak ada tutupnya apalagi tidak dibersihkan," tututnya.
Sementara itu dari data Dinas Kesehatan DKI Jakarta terdapat tiga wilayah yang masuk dalam kategori rawan dengan DBD. Di antaranya Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Hal itu dikarenakan di wilayah tersebut sangat lembab dibandingkan kawasan lainnya. Sehingga mempercepat pertumbuhan nyamuk aedes aegypti.