Kamis,  07 August 2025

Beras Oplosan, Bisnis Gurih Yang Bikin Prabowo Murka 

RN/NS
Beras Oplosan, Bisnis Gurih Yang Bikin Prabowo Murka 
Ilustrasi

RN - Beras oplosan terus dibidik. Mencampur beras kualitas biasa dengan premium menjadi modus para pelaku. 

Presiden Prabowo Subianto sudah murka dengan aksi main curang. Prabowo menuding para pelaku adalah pengkhianat rakyat dan bangsa. 

Prabowo menyebut kerugian soal beras oplosan mencapai sekitar Rp 100 triliun. Sementara Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Barat menemukan pelaku usaha mengemas ulang beras medium Bulog menjadi beras premium. 

BERITA TERKAIT :
Jubir Anies Baswedan Komisaris BUMD DKI Jakpro, Yang Nyinyir Vs Pendukung

Pelaku telah melakukan aksinya sejak 2021 dan telah memperoleh omzet Rp 1,4 miliar.

"Temuan dari Satgas Pangan Polres Bogor, pelaku usaha melakukan re-packing atau pengemasan kembali beras medium menjadi beras premium. Berdasarkan keterangan dari tersangka asal beras re-packing tersebut diduga berasal dari beras Bulog," ucap Direktur Kriminal Khusus Polda Jabar Kombes Pol Wirdhanto Hadicaksono di Polda Jabar, Rabu (6/8/2025).

Ia menuturkan, beras Bulog jenis medium diduga dikemas ulang menjadi beras premium dengan beberapa merek. Merek-merek tersebut di antaranya yaitu merek Slip Super gambar mawar ukuran 50 kilogram, merek Beras Slip Super gambar ikan lele ukuran 10 kilogram dan 20 kilogram.

Merek Beras Ramos Bandung ukuran 10 kilogram, dan 20 kilogram, Selanjutnya beras merek 58 ukuran 50 kilogram, beras merek Girijaya ukuran 50 kilogram, beras merek BMW ukuran 50 kilogram, dan beras merek TM ukuran 50 kilogram.

"Di TKP, Polres Bogor telah menemukan beberapa karung (beras) bulog yang ada di TKP yang telah dipindahkan isinya dan direpacking ke dalam merek-merek beras yang telah saya sebutkan tadi," kata dia.

Ia menyebut pelaku berinisial MAN telah melakukan aksinya sejak tahun 2021 dan telah mendapatkan keuntungan Rp 1,4 miliar.

Tarik Ulang 

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan penyidik masih akan mendalami apakah terdapat karyawan yang terlibat dalam pengemasan ulang beras Bulog menjadi beras premium.

Kepolisian juga akan menarik beras yang dikemas ulang dan diduga dioplos. 

"Kami mengimbau masyarakat teliti dan cermat dalam membeli beras," kata dia.

Wakil Pimpinan Perum Bulog Jabar Rindo Safutra mengatakan akan berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat terkait beras Bulog dikemas ulang menjadi premium. 

Ia mengaku pihaknya merasa dirugikan. "Masih akan berkoordinasi dengan polda bagaimana ini terjadi yang jelas melanggar, kami dirugikan," kata dia.

Terkait keterlibatan pegawai Bulog, pihaknya akan melakukan evaluasi. "Kami akan evaluasi," kata dia.