RADAR NONSTOP - Sebagai upaya pelestarian, pembinaan dan pengembangan, Betawi harus melek teknologi. Sadar akan hal ini, LKB (Lembaga Kebudayaan Betawi) akan meluncurkan aplikasi Betawi.
Demikian dikatakan Ketua Umum LKB (Lembaga Kebudayaan Betawi) Beky Mardani. Peluncuran aplikasi Betawi yang aksesnya langsung terhubung dengan situs LKB. “Betawi harus melek teknologi agar tidak ditinggalkan milenial,” ujarnya, Sabtu (9/3/2019).
Bang Beky juga mengatakan, ingin LKB menjadi pusat referensi budaya Betawi di era sekarang dan ke depan. Ia menjelaskan melalui aplikasi ini semua informasi tentang budaya Betawi bisa didapatkan, karena semua ditampilkan melalui teks di web dan video.
BERITA TERKAIT :Nama Dicatut, Gerbang Betawi Tegaskan Netral Di Pilkada Jakarta
Milad Ke 24 Tahun Perkampungan Budaya Betawi (PBB). Ikut Tren Jadi Tempat Studi, Memodifikasi Elemen Betawi
Namun, yang terpenting adalah keberpihakan Pemerintah Provinsi DKI sebagai stakeholder untuk mendukung kreativitas dan gagasan baru ini.
“Nilai-nilai budaya Betawi seperti egaliter, terbuka, agamis dan humoris harus dilestarikan serta dikembangkan. Karena terbukti memberikan sumbangan besar pada kerukunan dan kedamaian di Jakarta,” ujarnya.
Oleh karena itu, tambah Beky, pihaknya aman menggelar rapat kerja (raker) 2019 untuk mengembangkan gagasan tersebut sekaligus evaluasi menentukan strategi pelestarian dan pengembangan satu tahun kedepan.
Raker diharapkan bisa menampung ide, gagasan, dan pemikiran berbagai stakeholder seperti pemerintah, tokoh masyarakat, pelaku seni, budayawan, dan juga akademisi. “Output dari raker ini adalah program kerja yg akan diusulkan LKB kepada Pemerintah Provinsi, dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,” tuturnya.
Di samping itu, Beky menambahkan raker juga dilakukan untuk optimalisasi Perda Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pelestarian Budaya Betawi. Menurut dia, LKB telah membina 158 sanggar yang tersebar di lima wilayah dan Kepulauan Seribu.