RADAR NONSTOP- Lambannya Pemerintahan Kota (Pemkot) Tangerang Selatan melakukan revitalisasi pasar-pasar dengan kondisi tak layak dikritik berbagai kalangan.
Direktur Eksekutif Indonesia For Tranparency & Acountability (Infra) Agus Chairudin mengatakan, soal revitalisasi selama ini Pemkot Tangsel selalu hanya sekedar berencana tanpa ada realisasi. Padahal sudah jelas terlihat, bertahun-tahun beberapa pasar kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Agus menduga lambannya revitalisasi lantaran Pemkot Tangsel & DPRD Tangsel masih Project Oriented Mindset.
BERITA TERKAIT :Wow, Pemkot Jaksel Anggarkan Rp11 Miliar Buat Beli 50 Unit AC
Dapat Bantuan Biaya Berobat Anak, Mak Roma: Makasih Pak Wali dan Baznas Jakut
"Jika selama ini Pemkot Tangsel melalui Disperindag tidak mampu laksanakan revitalisasi Pasar-pasar & Audit BPK atas APBD Tangsel tidak menemukan catatan kejanggalan ini, saya meyakini diduga kuat sudah terjadi KKN Sistematis," kata Agus melalui pesab WhatsApp, Jumat (8/4/2019).
Agus mengungkapkan, pemerintah era Jokowi via Kementrian Perindustrian & Kementrian Perdagangan mencanangkan dana hibah 500 sampa 2 triliyun untuk Revitalisasi 1500 Pasar Tradisional.
"Jika ditemukan adanya dana dari pusat untuk revitalisasi, sangat tidak logika jika Disperindag Pemkot Tangerang Selatan 2015-2019 masih mengeluhkan banyak Pasar Tradisional di wilayahnya belum direvitalisasi," kata Agus.