Jumat,  03 May 2024

Muncul Saat Pilkada DKI, Cebong dan Kampret Harus Tutup Buku Pasca Pilpres  

NS/RN
Muncul Saat Pilkada DKI, Cebong dan Kampret Harus Tutup Buku Pasca Pilpres  

RADAR NONSTOP - Istilah cebong dan kampret adalah kata ejekan di media sosial. Cebong identik dengan  pendukung Jokowi.

Sedangkan kampret adalah pro Prabowo Subianto. Ma'ruf pun berbicara soal masyarakat yang harus kembali bersatu setelah pemilu selesai.

Istilah cebong dan kampret ngetren saat Pilkada DKI Jakarta 2017. Cebong yang habis-habisan mendukung Ahok dan kampret yang membully Aho.

BERITA TERKAIT :
Panen Dukungan: Aksi AMUK RI Bagi Bunga Mawar & Tanda Tangan di Kain Putih Panjang Ajak Masyarakat Bersatu Setelah Pilpres 2024
Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden Dan Wapres, Jalan Imam Bonjol Bakal Macet Parah

"Kita pasti harus melakukan rekonsiliasi kepada seluruh komponen bangsa. Oleh karena itu, pembelahan yang terjadi akibat pilpres maupun pileg harus kita akhiri sampai pemilu saja," ungkap Ma'ruf Amin di kediamannya, Jl Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2019).

Ma'ruf meminta kedua kubu di pilpres yang selama ini bertikai kembali bersatu. Imbauan yang sama ia sampaikan bagi pendukung kedua kandidat capres-cawapres.

Ketua MUI ini memberi contoh cara yang bisa dilakukan untuk melakukan konsolidasi kebangsaan. Menurut Ma'ruf, bisa dari dialog-dialog hingga pertemuan kebangsaan lainnya.

Ma'ruf juga menyuarakan kepada para pendukung kedua capres untuk bersatu lagi. Ia meminta tak perlu lagi ada sebutan 'cebong' (pendukung Jokowi) dan 'kampret' (pendukung Prabowo).

"Jangan lagi bunyi lagi. Selesai sampai kemarin. Kita kubur, ada 'cebong' ada 'kampret', kubur saja," tegas Ma'ruf.