Kamis,  02 May 2024

Persepsi Membela Diri

Sampel QC 2000 TPS, Mungkinkah Jadi Rujukan 809 Ribu TPS?

RN/CR
Sampel QC 2000 TPS, Mungkinkah Jadi Rujukan 809 Ribu TPS?
Foto bos - bos lembaga survei makan bareng timses viral di medsos -Net

RADAR NONSTOP - Gerah dengan trust publik yang terus mengalami degradasi terhadap lembaga survei. Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepsi) mencoba membela diri.

Ketua Perhimpunan Survei Opinik Publik Indonesia (Persepi), Philips J Vermonte mengatakan kegiatan quick count adalah kegiatan yang rutin dan biasa dilakukan saat pemilu baik pilkada, pileg maupun pilpres.

"Kegiatan rutin dan biasa dilakukan dalam konteks pilpes dan pileg, dan menurut catatan kami cukup baik, artinya tidak meleset dari hitungan KPU," kata Vermonte di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (20/4/2019).

BERITA TERKAIT :
Sidang Pelecehan PPLN Ketua KPU Tertutup, Hasyim Selamat Dong
Tiga Kali Kalah Pilpres, Prabowo Lempar Cadaan Ke AMIN Senyumnya Berat

Terkait adanya ketidakpercayaan publik terhadap hasil quick count, Vermonte menyebut hal tersebut hanya dilakukan para elite politik. Vermonte tutup mata dengan fakta saat ini sebagian besar rakyat Indonesia juga sudah mulai tidak percaya quick count lembaga survei.

Vermonte melanjutkan, elite politik akan menyukai hasil quick count jika calon yang didukung memenangi pemilu. Namun, jika hasilnya di luar keinginan akan menyebut hasil quick count sebagai hasil yang abal-abal.

"Itu hal biasa. Cuma ini kewajiban anggota persepi sudah buka saja datanya supaya orang bisa lihat ini proses sistematik dan ada metodenya bukan seperti yang dituduhkan dan dibuat sedemikian rupa agar KPU menyesuaikan atau menjadi penggiring opini," ujar ngeles.

Ia pun menyebut, selama pergelaran pemilu di Indonesia, hasil quick count tidak jauh berbeda dengan hasil real count yang dikeluarkan oleh pihak KPU.

"Lebih tepat hasil penghitungan quick count tidak jauh dari hasil penghitungan KPU karena kan hasil resmi tetap KPU. Selama ini record baik jadi tidak beda jauh," katanya 

Philips menjelaskan, lembaga survei yang tergabung di Persepi mempunyai metode randominisasi. Sebanyak 2 ribu TPS minimal diambil untuk dijadikan sampel.

"Dua ribu orang melaporkan C1 itu difoto dan dilaporkan ke kita. Margin of error 1 persen. Kalau survei bisa 2,5-3 persen tergantung sampel," pungkasnya.

Faktanya, belakangan ini banyak quick count yang meleset, dan beda jaud dengan hitungan KPU.

#QC   #Survei   #KPU