Sabtu,  20 April 2024

Begini Cara Pemulung Ikut Merayakan Kemerdekaan RI di Atas Tumpukan Sampah

Burhani
Begini Cara Pemulung Ikut Merayakan Kemerdekaan RI di Atas Tumpukan Sampah

RADAR NONSTOP-Suasana berbeda terlihat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah, Suka Sari, Karanganyar.

Puluhan pemulung yang biasa mengais rejeki di TPA ini tak mau ketinggalan ambil bagian dalam perayaan hari Kemerdekaan ke 74 RI.

Pantauan Radar Nonstop.co (Rakyat Merdeka Grup), dengan menggunakan pakaian yang biasa mereka gunakan sehari-hari, para pemulung inipun merayakan hari kemerdekaan ditempat dimana mereka mencari rejeki.

BERITA TERKAIT :
Sampah Makanan Lebaran Warga Jakarta 66 Ribu Ton, Warga Bekasi: Bau Busuk Makanan Basi 
Ubah Sampah Jadi Nilai Ekonomis, Pengurus RW 13 Penjaringan Santuni Anak Yatim

Dengan menggunakan ikat kepala merah putih dan bendera kecil, para pemulung ini berjalan di barisan belakang pembawa bendera merah putih.

Setibannya di atas bukit sampah, para pemulung ini langsung menancapkan bendera yang diikatkan pada bambu panjang. 

Pekik merdeka spontan diterikan para pemulung.Dan diikuti dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta pembacaan teks Pancasila. Dan ditutup dengan pembacaan doa serta harapan mereka di hari Kemerdekaan.

Inisiator pengibaran bendera merah putih di TPA Suka Sari, Kiswadi Agus mengatakan profesi mereka memang pemulung sampah. 

Tapi mereka pun punya hak yang sama dalam merayakan kemerdekaan. Meskipun dengan cara mereka sendiri.

"Ada pesan yang ingin disampaikan di hari kemerdekaan ini. Jangan lupakan kami. Mungkin secara materi meraka belum beruntung namun pasti mereka beruntung di sisi yang lain," jelas Kiswadi Agus pada Radar Nonstop.co (Rakyat Merdeka Grup) Sabtu (17/8/2019).

Sementara itu, Mbah Sadiyem (60) yang keseharianya mencari nafkah di TPA Sukosari mengaku sangat senang bisa ikut dalam acara penghormatan bendera Merah Putih di tempatnya bekerja. 

Dirinya mengaku mengais rejeki di TPA Suka Sari ini  sejak tahun 2009. Dan baru sekali ini ada acara penghormatan bendera.

"Terharu saget tumut upacara. Niki nembe sepindah enten mriki (senang, haru ikut acara yang baru sekali ini digelar). Permintaan kami pemerintah juga  memperhatikan keberadaan kami ini,"  harapnya.