RADAR NONSTOP - Habis pelantikan pimpinan DPRD DKI Jakarta, fraksi-fraksi mulai kasak-kusuk. Lobi-lobi soal posisi alat kelengkapan dewan mulai diperebutkan.
Dari lima komisi ada dua yang jadi bahan rebutan yakni Komisi D dan E. Kedua komisi ini selain 'basah' juga sangat populer.
Komisi D misalnya membidani soal pembangunan dan infrastruktur. Lalu, Komisi E soal kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan.
BERITA TERKAIT :PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Pengamat: Orang Lama Jangan Ikut Seleksi, DPRD Harus Audit Anggaran KPID Jakarta
Dua komisi ini pastinya akan direbut oleh Fraksi Gerindra dan PDIP. Di periode 2014-2019, Ketua Komisi D diambil oleh Gerindra yakni Iman Satria dan Komisi E dihuni PDIP (Sjahrial).
Bisa saja pada periode ini, Komisi D dipimpin PDIP dan Komisi E direbut Gerindra. "Kita pasti akan ambil Komisi E," tegas politisi Gerindra yang namanya enggan disebutkan, Kamis (3/10).
Sedangkan Ketua Komisi D adalah PDIP. "Gantian lah. Mungkin kita ke Komisi D," ucap politisi PDIP yang enggan disebutkan namanya.
Bukan hanya PDIP dan Golkar, fraksi lain juga bakal bargening dan siap merebut komisi. "Kan ada PAN, PKS, Demokrat. Belum lagi Golkar, PSI, dan Nasdem," unkap politisi PDIP lainnya.
Sumber radar nonstop di DPRD menyebutkan sebenarnya komposisi pimpinan komisi dan alat kelengkapan lainnya sudah deal bulan lalu (September). Tapi, komposisi ini bisa saja berubah jika terjadi lobi-lobi lagi pasca pelantikan pimpinan DPRD.