RADAR NONSTOP - Membaca hasil survei internal PDI Perjuangan Jawa Barat yang dirilis oleh Jaring Suara Indonesia, nama Habib Achmad Riza Alhabsy memiliki peluang besar untuk menantang Walikota petahana di Kota Depok pada Pilkada 2020 nanti.
Hal ini disampaikan Henu Sunarko, Dirtektur Kajian Spidol Merah yang terus mengikuti perkembangan dinamika dan konstelasi politik jelang Pilkada Serentak 2020.
"Survei itu sendiri memang masih bersifat internal, khususnya PDI Perjuangan Jawa Barat yang di fasilitasi oleh Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Jawa Barat. Dalam survei yang dilaksanakan 21 – 27 November 2019 menerapkan metode multistage random sampling dengan jumlah responden awal 440 responden tersebut, nama Habib Achmad Riza Alhabsy mampu menandingi nama-nama seperti Mohammad Idris dan Pradi Supriatna yang notabene adalah pemegang kekuasaan Kota Depok hari ini sebagai Walikota dan Wakil Walikota," papar Henu kepada radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group), Jumat (6/12).
Hasil survei JSI, lanjut Henu, itu sudah mengindikasikan kekuatan Habib Achmad Riza Alhabsy.
"Dan bila diberi kesempatan untuk tampil menantang petahana atau calon-calon lain, beliau punya kans bukan saja melawan atau menantang, tapi juga memenangi kontestasi pilkada Depok," ujar Henu Sunarko dengan tegas.
Disinggung masalah rekomendasi politik sebagai modal maju ke Pilkada, Henu berpandangan bahwa soal itu urusan PDI Perjuangan.
"Yang saya tahu, Habib Riza sudah secara resmi mendaftarkan dirinya melalui penjaringan terbuka di DPC PDI Perjuangan Kota Depok, sudah termonitor juga beliau mensosialisasikan itikad untuk maju di pilkada kepada pengurus partai di 11 kecamatan. Artinya ada niat dan kesungguhan untuk benar-benar maju. Dalam catatan Spidol Merah, ada 3 nama yang resmi terdaftar dalam dokumen penjaringan bacalon walikota/wakil walikota Depok, yakni Habib Achmad Riza Alhabsy , Habib Nofel Saleh Hilabi dan H.Nurul Qomar," ungkapnya.
Jika menilik 3 nama tersebut, sambung Henu, Habib Riza yang benar-benar berasal dari internal Partai. Habib Achmad Riza Alhabsy pernah tercatat sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PDI Perjuangan, sementara Habib Nofel Saleh Hilabi adalah kader Partai Golkar dan H. Nurul Qomar mantan Anggota DPR-RI dari Partai Demokrat. Bahkan untuyk H. Nurul Qomar ada permasalahn hukum.
"Kajian Spidol Merah atas hasil survei JSI memang terbatas pada ikumben dan nama yang terdaftar dalam dokumen penjaringan di tingkat DPC Partai. Lepas dari terbangunnya koalisi lintas partai, catatan penting dalam survei itu adalah responden cukup mengenal Habib Riza. Jika melihat tingkat dukungan untuk Mohammad Idris sebesar 26,6%, Pradi Supriatna 14,3%, sementara Habib Riza belum menyentuk 5% dukungan, menunjukkan tingkat dukungan yang belum terkonsolidasi secara menyeluruh. Idris dan Peradi kan inkumben jadi wajar star di kisaran 10-20% dukungan, tak berbanding lurus dengan Habib Riza yang hari ini adalah masyarakat biasa," tambah Henu Sunarko.
Keyakinan Kajian Spidol Merah untuk Habib Riza, kata Henu, berpangkal dari kerja-kerja politik yang dilakukannya. Jika isu-isu penting yang saat ini muncul di Kota Depok dapat menjadi dasar sosialisasi, kemudian dilakukan survei tahap kedua, haqul yaqien nama Habib Riza mampu memangkas jarak prosentase bahkan melampaui.
"Coba kabarkan saja soal Kota Depok sebagai Kota Sehat, sementara pada saat yang sama dinyatakan DBD sebagai Kejadian Luar Biasa. Ini kan anomali, dan khalayak perlu tahu soal-soal begini," imbuh Henu Sunarko menutup perbincangan dengan awak media.
Spanduk Politik Dibasmi, Wali Kota Depok Lagi Diadu Dengan Kaesang
Karakter Depok Beda Dengan Jawa, Idris Lagi Takuti Kaesang Ya?