Senin,  29 April 2024

Kota Bekasi Butuh Pusat Informasi Terpadu Penanganan Banjir

YUD
Kota Bekasi Butuh Pusat Informasi Terpadu Penanganan Banjir

RADAR NONSTOP - Memasuki hari pertama di Tahun 2020, Rabu (1/1), wilayah Kota Bekasi dilanda banjir akibat hujan yang mengguyur selama satu hari penuh di akhir Tahun 2019.

Sejak Selasa (31/12) malam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi menyampaikan informasi kepada seluruh stakeholder untuk mengingatkan seluruh warga agar waspada terjadi banjir pada hari ini, Rabu (1/1).

BPBD mengatakan, untuk aliran Sungai Cileungsi 4-8 jam ke depan air akan sampai di beberapa wilayah, antara lain:

- Pangkalan 1A;
- Pondok Gede Permai;
- Perum Kemang IFI;
- Perum PPA;
- Perum Pondok Mitra Lestari;
- Perum Depnaker;
- Perum Kemang Pratama;
- Perum Delta;
- Bendung Prisdo;
- Kartini;
- Kp. Patal;
- Kp. Lengkak;
- Teluk Pucung.

Dari informasi yang diperoleh, wilayah Kemang IFI dan Komplek Perumahan IKIP Jatiasih, air sudah mencapai 1 meter lebih, sehingga banyak warga yang mengungsi.

Beberapa lokasi di Kecamatan lain juga turut terendam banjir, seperti Bekasi Utara, Mustikajaya, Rawalumbu, Bekasi Selatan, Bekasi Timur.

Ketua DPRD Kota Bekasi, Choiruman J Putro meminta agar Pemerintah Kota Bekasi sigap menangani banjir yang menjadi bencana rutin setiap tahun.

Pemerintah, kata Choiruman, wajib hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan bantuan selama bencana banjir ini melanda.

Langkah antisipasi yang perlu dilakukan, menurutnya, Pemerintah Kota Bekasi harus membentuk Pusat Informasi Terpadu Banjir yang bisa berfungsi sebagai sentral informasi seputar banjir.

Apabila Pusat Informasi ini terbentuk, maka hal tersebut juga memudahkan masyarakat untuk menyampaikan informasi mengenai titik-titik banjir maupun wilayah yang membutuhkan bantuan, baik berupa perahu karet maupun logistik lainnya.

"Pemerintah wajib hadir dan tidak ada libur kendati per-satu Januari adalah tanggal merah. Saya meminta agar ada Pusat Informasi Terpadu yang dibentuk oleh pemerintah. Ini sangat penting, karena situasi wilayah sudah dilanda banjir hampir disetiap pelosok," ujar Choiruman, Rabu (1/1).

Choiruman mengakui, terkait minimnya informasi yang dapat diakses warga, akan menyulitkan pemerintah dan masyarakat sendiri selama bencana banjir berlangsung.

"Jika ada Pusat Informasi Terpadu Banjir, ini dapat dijadikan tempat pengaduan warga dalam mengatasi dan menangani banjir," ulasnya.

"Karena saat ini warga banyak membutuhkan perahu karet utk evaluasi maupun supply logistik ke titik-titik banjir," ucap Choiruman.

Dia mengatakan, dari informasi yang diperolehnya, beberapa wilayah yang terendam banjir, belum secara menyeluruh tersentuh pemerintah. Namun ia mengakui sejumlah partai politik seperti PKS, PDIP dan beberapa partai lain sudah memiliki Posko Banjir di masing-masing wilayah.

"Syukurlah anggota legislatif di beberapa dapil yang terkena banjir sudah sigap dan turun langsung ke masyarakat. Saya harapkan eksekutif bisa bekerjasama dengan legislatif dalam menangani banjir. Ini untuk kepentingan rakyat," tandasnya.

Sementara, langkah Pemerintah Kota Bekasi menganjurkan masyarakat apabila menemukan Titik Banjir yang memerlukan evakuasi bisa langsung Hubungi wa.me/6281294441972 Farhan Ketua MRI ACT Bekasi supaya bisa ditindaklanjut Tim Rescue.

Contact Jajaran BPBD yang bisa diakses:
1. Kasi rehabilitasi rekonstruksi edi sukamto no HP 08128400102.
2. Kasi darurat logistik emi trianingsih 08128543865
3. Kasi pencegahan dan kesiapsiagaan abdul kadir jaelani 0818758829

BERITA TERKAIT :
Jelang Pilkada, Pj Wali Kota Bekasi Minta ASN Netral 
Menu Ikan Bakar & Kepiting Jadi Alat Lobi Gani, DPRD Kota Bekasi Mendadak Lunak?