Kamis,  16 May 2024

Virus Corona Yang Kian Mengganas, Stop Penerbangan Ke China 

NS/RN
Virus Corona Yang Kian Mengganas, Stop Penerbangan Ke China 
Budi Karya Sumadi

RADAR NONSTOP - Akhirnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melarang penerbangan maskapai nasional dari dan ke kota Wuhan, China. Dalam siaran pers yang diterima redaksi, larangan akan berlangsung selama satu bulan.

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan pencabutan larangan akan dilakukan jika kondisi dan situasi di Wuhan sudah kondusif. Apalagi, kata dia, situasi di Wuhan saat ini masih krusial dan ditutup.

"Kemarin Lion Air sempat akan mengembalikan penumpang, namun di Wuhan sudah ditutup jadi penerbangan yang kembali juga kosong," katanya.

BERITA TERKAIT :
STIP Marunda Jakarta, Dari Senioritas Hingga Main Bogem 
80 Persen Belum Masuk Merak, Pemudik Jakarta Yang Ke Sumatera Saling Tunggu 

Berkaitan dengan kota-kota China lainnya, Kementerian Perhubungan akan membahas hal tersebut dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri terhadap perkembangan yang terjadi di China.

Sebelumnya, Kemenhub melarang penerbangan maskapai nasional dari dan ke kota Wuhan, China untuk sementara waktu demi menghadang penyebaran virus corona yang mirip sekali dengan pneumonia. Pelarangan ini merupakan tindaklanjut dari NOTAM G0108/20 yang diterbitkan oleh International Notam Office Beijing.

Adapun maskapai nasional yang memiliki rute penerbangan ke Wuhan adalah Sriwijaya Air dan Lion Air.

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, hingga 25 Januari, penyebaran virus corona sudah menyebar di 10 negara dengan 1.320 kasus.

Dari jumlah itu, menurut data WHO 1.297 kasus berada di China dan 41 orang meninggal dunia karena penyakit tersebut.

Beberapa negara yang melaporkan kasus virus corona yang terkonfirmasi adalah Thailand empat kasus, Jepang tiga kasus, Singapura tiga kasus, Australia tiga kasus, Prancis tiga kasus, Korea Selatan dua kasus, Vietnam dua kasus, Amerika Serikat dua kasus, dan Nepal satu kasus.

Kasus penyakit ini melonjak sebanyak 474 kejadian dibandingkan hari sebelumnya, dan jumlah kematian yang diakibatkan melonjak hampir dua kali lipat dari laporan per Jumat (24/1) sebanyak 25 orang meninggal.

Untuk kasus di China termasuk kasus penyakit di Hong Kong lima kasus, Macau dua kasus, dan Taipei tiga kasus. Kasus virus corona di China terjadi di 20 provinsi, dan kabupaten-kota di luar Hong Kong, Macau, dan Taipei. Dari 1.287 kasus virus corona yang terjadi di China, sebanyak 237 kasus dilaporkan mengalami gangguan kesehatan yang serius.

Sebanyak 21 orang dari 23 kasus virus corona yang terjadi di luar China memiliki riwayat bepergian ke Kota Wuhan di Provinsi Hubei China. Satu kasus virus corona yang terjadi di Australia memiliki riwayat kontak langsung dengan orang yang positif terinfeksi virus corona di Wuhan saat berada di China.

WHO menyebut status risiko virus corona ini sangat berisiko tinggi untuk wilayah China, berisiko tinggi untuk wilayah regional Asia, dan risiko sedang untuk skala global.