RADAR NONSTOP - Game online bikin orangtua cemas. Sebab, pecandu game online bisa membuat anak malas sekolah dan punya sifat emosional.
Di Jakarta Barat, Kristian alias CCS (18) tega membantai ibu kandungnya, Teti S alias TS dengan gunting hingga sekarat di IGD RSUD Tarakan. Polisi menyebut CCS mengalami kecanduan game online.
"Sedang didalami, info yang bersangkutan tiap hari dengan HP-nya main game online," kata Kapolres Jakbar Kombes Audie S Latuheru kepada wartawan di Polres Jakbar, Sabtu (8/2/2020).
BERITA TERKAIT :Baper, Setres Dan Kurang Minum Air Putih Bikin Wajah Cepat Tua
Lebih Parah Dari Jantung Dan Stroke, 32 Juta Warga Kena Gangguan Mental Dan Bipolar
Hal senada diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. Yusri menyebut keseharian CCS di rumahnya di Rawa Kepa, Grogol Petamburan, Jakbar, hanya bermain game online.
"Kami tanya tetangganya, budenya sendiri (mengatakan) memang tiap hari (CCS) cuma main game online, masih didalami semuanya," kata Yusri.
Seperti diberitakan, Rumah sakit jiwa RSMM (Rumah Sakit Marzuki Mahdi) Kota Bogor menangani puluhan pasien anak dan remaja yang mengalami gangguan jiwa. Beberapa di antaranya merupakan pasien gangguan kejiwaan akibat kecanduan gadget.
Dokter spesialis kejiwaan anak dan remaja RSMM, dr Ira Safitri T mengibaratkan gangguan kejiwaan akibat gadget ini sebagai fenomena gunung es. Menurut Ira, jumlah pasien setiap tahunnya meningkat.
"Kalau selama 2019 itu kita tangani 10-15 pasien (akibat kecanduan gadget). Ada 3 orang yang sempat jalani rawat inap, tapi sekarang sudah pulang. Sampai sekarang, kita layani antara 2 sampai 3 orang (pasien akibat kecanduan gadget) yang rawat jalan setiap hari," kata Ira Safitri ditemui di RSMM, Jalan Semeru, Bogor Barat Kota Bogor, Kamis (17/10/2019).
"Untuk gangguan masalah kejiwaan di sini memang kebanyakan yang dirawat itu dengan gangguan kejiwaan skizofrenia, tapi memang saat ini mulai meningkat pasien-pasien dengan masalah gangguan adiksi internet, gadget atau gawai," tambahnya.
Selama 2019, ada 3 remaja yang dirawat di RSMM karena mengalami gangguan kejiwaan akibat kecanduan gadget. Rata-rata usia mereka antara 11-16 tahun dan berasal dari Bogor. Hanya sebagian kecil dari luar Bogor seperti Jakarta dan Bekasi.