RADAR NONSTOP - Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua sudah ketok palu untuk diundur. Anggaran pesta olahraga nasional itu akan dialihkan untuk penanganan Corona.
Penundaan setelah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komisi X DPR sepakat menunda dalam dalam rapat kerja yang digelar pada Selasa (14/4). Harusnya event olahraga nasional itu digelar tahun ini (Oktober 2020) hingga 2 November 2020 yang diikuti 6.442 atlet pada 37 cabang olahraga, 56 disiplin olahraga, dan 679 nomor pertandingan.
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda tidak membantah kalau anggaran penyelenggaraan PON di Kemenpora Rp 270 miliar dialihkan untuk Corona.
BERITA TERKAIT :Festival Pemuda Indonesia di Kemenpora Dinodai Panitia yang Tak Transparan
Sea Games Hingga Olimpiade Dikawal Wamenpora, Yang Cari Proyek Olaharga Bakal Amsiong
Komisi X kata dia, meminta Kemenpora untuk melakukan komunikasi yang intensif dengan Kemenkeu supaya dana yang dipotong itu diperuntukkan kembali untuk kepentingan atlet dan ofisial.
Selain di Kemenpora, anggaran PON Papua juga ada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Anggaran itu untuk mendukung melalui pembangunan sejumlah infrastruktur yang berkaitan dengan venue perlombaan.
Dukungan anggaran yang melekat pada Kementerian PUPR pada 2020 untuk PON XX di Papua sebesar Rp 780,5 miliar.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sempat membacakan detail anggaran ini ketika rapat di Komisi V DPR pada 28 Agustus 2019. Pada Bidang Sumber Daya Air, Basuki menyebut total anggarannya Rp 35 miliar. "Untuk pengaman pantai arena dayung di Teluk Youtefa," kata Basuki.
• Pembangunan Jalan Telaga Ria - Khalkote - Dapur Papua;
• Peningkatan Jalan Bukit Kolengger (Kab. Tolikara);
• Rekonstruksi Jalan Abepura - Bts. Kota Jayapura/Kab. Keerom;
• Rehabilitasi Mayor Jalan Bts. Kota Jayapura - Sentani;
• Rekonstruksi Jalan Merauke - Tanah Miring - Kuprik;
• Rehabilitasi Minor Jalan Sota - Km 40 - Jln Raya Mandala (Merauke)
Adapun Bidang Cipta Karya total anggaran mencapai Rp 463,5 miliar. Rincinya, untuk penataan Kawasan Doyo Baru dan Kampung Harapan (Rp 197 miliar) dan pembangunan Sistem Drainase Kabupaten Jayapura Mendukung PON 2020 (Rp 5,8 miliar).
Selain itu, ada pula pengerjaan venue olahraga dengan total Rp 260,7 miliar. Beberapa diantaranya yang dikerjakan dengan skema multiyears antara lain Istora Papua Bangkit, Arena Aquatic, Arena Cricket, dan Lapangan Hockey. Sisanya yang langsung dikerjakan pada 2020 saja yakni Venue Dayung, Sepatu Roda, dan Panahan.
"Di Papua ini tadinya PON akan dilakukan di 6 kabupaten. Tapi kata pak gubernur dalam rapat terakhir diusulkan menjadi 2 (kabupaten) saja supaya tidak tersebar, menjadi Jayapura dan Timika saja," imbuh Basuki.
Sebagai informasi, postur pagu anggaran Kementerian PUPR pada 2020 sebesar Rp120,21 triliun. Dana itu akan dikucurkan untuk sekretariat jenderal sebesar Rp520,05 miliar, inspektorat jenderal Rp111,74 miliar, Ditjen Binar Marga Rp42,95 triliun, Ditjen Cipta Karya Rp22 triliun, dan Ditjen Sumber Daya Air Rp43,97 triliun.
Selanjutnya, Ditjen Penyediaan Perumahan mendapatkan anggaran Rp8,48 triliun, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rp263,77 miliar, Badan Penelitian dan Pengembangan Rp452,11 miliar, Ditjen Bina Konstruksi Rp725,5 miliar, Badan Pengembangan Infrastruktur Rp199,39 miliar, dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Rp525,18 miliar.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi sebelumnya mengakui, pemerintah pusat telah menerima usulan permintaan anggaran yang diusulkan sebesar Rp 2,3 triliun untuk PON.
Belum Resmi
Sementara Menpora Zainudin Amali sendiri belum bisa memutuskan dan akan melihat perkembangan terbaru terkait Covid-19.
"Untuk PON ini memang kita belum memutuskan apapun, karena sesuai arahan bapak Presiden pada Ratas yang terakhir saya ikuti bahwa, kita tetap on schedule tetapi kita akan lihat bagaimana perkembangan situasi dan kondisi dari pandemi Covid -19 ini pada hari-hari atau bulan-bulan mendatang," kata Menpora.
Menurut Menpora jika memang harus mengambil keputusan untuk tunda maka hal itu bisa saja dilakukan. "Tetapi jika situasi makin mereda dan kesiapan untuk pelaksanaan PON 2020 tidak terganggu secara signifikan maka saya kira tetap akan dilangsungkan sesuai rencana," ujarnya
"Tetapi itupun bukan menjadi keputusan Menpora sendiri tentu saya akan ajak diskusi dengan KONI Pusat, KONIDA, dan cabor-cabor karena mereka telah mempersiapkan jauh-jauh hari, tetapi inilah situasi yang memang harus kita hadapi tidak ada satupun di antara kita yang bisa melawan situasi ini," tambahnya.
Bagi pemerintah keselamatan masyarakat di bidang olahraga atlet, pelatih, ofisial adalah hal yang utamakan.
"Mohon doanya supaya pandemi ini segera berakhir dan kita normal kembali mempersiapkan segala kegiatan dan aktivitas keolahragaan kita. Demikian dengan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 terpaksa harus ditunda lagi," ujarnya.
"Ke depan kita akan evaluasi seperti apa juga untuk IBL Kompetisi Bola Basket Profesional juga untuk Pro Liga Kompetisi Bola Voli Profesional juga harus terhenti tapi apa boleh buat keputusan dan langkah itu harus kita tetapkan untuk menjaga keselamatan para atlet pelatih dan ofisial kita supaya terhindar dari wabah Covid-19," katanya.