RADAR NONSTOP - Pasar di Jakarta rawan Corona. Ikatan Pedagang Pasar Pasar Indonesia (IKAPPI) menyebut ada 37 pasar di ibu kota yang sudah disasar virus mematikan dari Wuhan, China.
Dari jumlah itu tercatat ada 217 pedagang dinyatakan positif. Maraknya pedagang yang tertular Corona menjadi pertanyaan kinerja Perumda Pasar Jaya.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik meminta kepada Pasar Jaya bergerak dan kerja maksimal. "Harus diputus mata rantainya. Pasar Jaya harus kerja maksimal dong," ucapnya kepada wartawan, Minggu (5/7).
BERITA TERKAIT :PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Pengamat: Orang Lama Jangan Ikut Seleksi, DPRD Harus Audit Anggaran KPID Jakarta
Perumda Pasar Jaya kata dia, jangan hanya kerja saat kejadian. "Harusnya ada pencegahan yang masif. Jangan bergerak kalau sudah ada korban," keluh Ketua PBVSI DKI Jakarta ini.
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) merilis data terbaru kasus COVID-19 di pasar tradisional. Per Minggu (5/7/2020), sebanyak 833 pedagang pasar terpapar virus Corona (COVID-19) dan DKI Jakarta menempati urutan pertama dengan jumlah terbanyak.
Ketua Bidang Organisasi DPP IKAPPI, Muhammad Ainun Najib, mengatakan ada 65 kasus baru dengan tambahan 3 pedagang pasar meninggal sejak 26 Juni lalu.
"Dengan begitu, kasus positif pedagang pasar tradisional telah mencapai 833 kasus positif dan 35 pedagang meninggal dunia," kata Ainun melalui keterangannya, Minggu (5/7/2020).
Ainun mengatakan kasus positif tersebar pada 164 pasar di 24 provinsi dan 72 kabupaten/kota di Indonesia. Jumlah kasus terbanyak masih diduduki wilayah DKI Jakarta.
"Jumlah kasus terbanyak masih di wilayah DKI, yaitu 217 kasus positif di 37 pasar," ujar Ainun.
Dari data IKAPPI, tercatat ada 25 kasus baru di DKI Jakarta. Kasus terbanyak ada di Pasar Gembrong, Jakpus (4); Pasar Karanganyar, Jakpus (4); dan Pasar Kopro, Jakbar (4).
Ainun mengatakan perlu banyak evaluasi dari pemerintah terhadap kegiatan jual-beli di pasar selama pandemi Corona. Dia meminta agar edukasi protokol kesehatan lebih digiatkan lagi.
"Yang paling penting adalah melakukan sosialisasi pentingnya penggunaan masker dan juga edukasi bahaya COVID-19 bersama-sama pedagang. Libatkan pedagang dalam setiap kebijakan yang diambil sehingga itu dapat dijalankan secara bersama sama," kata Ainun.
"Untuk terciptanya kesadaran diri dari pedagang, dimulai dari keterlibatannya terhadap program yang dijalankan oleh pemerintah daerah. Jika pedagang sehat maka ekonomi akan kembali kuat," imbuhnya.