RADAR NONSTOP - Kepulangan Habib Rizieq Shihab menyasar ke mana-mana. Kali ini mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang dikait-kaitkan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI).
Tragisnya lagi, JK seperti dianalogikan sebagai 'bandar chaplin'. Jubir JK, Husain Abdullah, menanggapi cuitan eks politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean dan tulisan pegiat media sosial Rudi S Kamri.
"Pak JK tidak pernah mengkomunikasikan atau pun mendanai kepulangan HRS sebagaimana opini yang sedang dibangun para buzzer sejak kepulangan HRS," ujar Uceng, sapaan akrabnya melalui keterangan tertulis, Minggu (22/11/2020).
BERITA TERKAIT :HRS Bebas Murni, Siap Pimpin Aksi Bela Palestina?
Habib Rizieq Shihab Juga Ajukan Amicu Curiae, Sidang MK Makin Seru Nih...
Menurut Uceng, tuduhan keterkaitan JK dengan kepulangan Habib Rizieq bermula dari cuitan Ferdinand Hutahaean lewat akun Twitter-nya. Kemudian dalam sebuah dialog di televisi swasta, Ferdinand disebut tidak mampu membuktikan kebenaran cuitannya itu.
Narasi yang diusung oleh Ferdinand ini, kata Uceng, dijadikan dasar oleh pegiat medsos Rudi S Kamri untuk mewacanakan hal yang sama melalui tulisan berjudul "Sang Bandar Chaplin Pun Akhirnya Keluar Sarangnya Karena Kepanasan."
Menurut Uceng, jika tulisan tersebut ditujukan kepada JK, maka itu merupakan sebuah tuduhan membabi buta tanpa fakta dan data yang jelas, tepatnya cocoklogi. Tulisan itu bukan saja menciptakan kegaduhan dan penyesatan, tetapi merusak hubungan sosial serta budaya saling menghargai.
Uceng mengungkapkan, perjalanan JK ke Vatikan dan Mekkah pada 20-25 Oktober 2020 untuk menemui pemimpin umat Khatolik Paus Fransiskus dalam rangka penjurian pemberian gelar Sayeed Award for Human and Fraternity, yang digagas Paus Fransiskus dengan Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad Al Tayeb.
Dalam kapasitas JK sebagai juri mewakili Asia atas penghargaan tersebut, bersama empat juri dari benua berbeda merasa perlu bertemu langsung dan berdiskusi tentang kriteria nominator untuk penghargaan ini.
"Setelah bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Pak JK melanjutkan perjalanan ke Riyadh Saudi Arabia, menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama Pembangunan Museum Rasulullah Muhammad SAW yang akan dibangun di Jakarta, antara Dewan Masjid Indonesia yang diwakili Komjen Pol (Purn) Syafruddin selaku Wakil Ketua DMI dengan Abdul Rahman bin Muhammad Al Mathar selaku Deputi Eksekutif Liga Dunia," ungkap dia.
Karena sudah berada di Saudi, JK merasa tidak lengkap bila tidak menunaikan ibadah umrah. JK kemudian melanjutkan perjalanan ke Mekkah menunaikan umrah dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Perjalanan Pak JK ke Vatikan dan Mekkah murni perjalanan misi kemanusiaan dan ibadah. Tidak bersangkut paut dengan kepulangan HRS apalagi politik dalam negeri apalagi 2024," tegas Uceng.
"Saya juga mengingatkan para buzzer untuk tidak mengotori rangkaian perjalanan ini dengan narasi menyesatkan tanpa dasar dan bukti. Karena perjalanan Pak JK murni untuk kemanusiaan dan ibadah. Sebagai negara Pancasila, kita wajib menghargai dan menghormati warga negara Indonesia yang melaksanakan ritual ibadah keagamaannya dan kiranya tidak dinodai dengan fitnah murahan," tutupnya.