Minggu,  24 November 2024

Corona Makin Ngeri, Tempat Tidur Untuk Pasien Corona Di Jakarta Sudah Hampir Habis 

NS/RN/NET
Corona Makin Ngeri, Tempat Tidur Untuk Pasien Corona Di Jakarta Sudah Hampir Habis 
Ilustrasi

RADAR NONSTOP - Corona di Jakarta makin tak terkendali. Rabu (23/12), virus itu menyebar ke 1.954 orang. Angka ini menjadi yang tertinggi selama pandemi.

Saat ini tempat tidur untuk ruang rawat inap di rumah sakit yang ada di ibu kota sudah mencapai 85 persen. Artinya, kesedian ruang rawat inap jika kasus positif terus naik bisa habis.

Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id, di Jakarta, Rabu, pertambahan sebanyak 1.954 kasus tersebut, mengalahkan rekor sebelumnya sebanyak 1.899 kasus pada Sabtu (19/12). Namun demikian, jumlah pertambahan tersebut masih kalah dibanding penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus. Karena, saat itu didapat dari hasil tes satu kali pada 11 September 2020.

BERITA TERKAIT :
Sikapi Kondisi Pasien Koma Usai Menjalankan Operasi, Begini Penjelasan RSUD Kota Bekasi
Duka Gempa Sumedang, Pasien RSUD Teriak Kiamat Sambil Bawa Infus 

Sementara, penambahan sebanyak 1.954 kasus Rabu ini, merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) Selasa (22/12) sebanyak 1.552 kasus positif dan sebanyak 402 kasus adalah hasil tes dari satu laboratorium Rumah Sakit TNI, sepuluh hari terakhir yang baru dilaporkan. Tes PCR pada 22 Desember 2020 itu, dilakukan pada 15.120 spesimen dengan hasil 1.552 positif dan 12.258 negatif.

Dengan penambahan sebanyak 1.954 kasus baru tersebut, jumlah total kasus positif Covid-19 terjadi pertambahan dari 165.888 kasus menjadi 167.842 kasus. Pasien sembuh bertambah 1.431 orang, sehingga totalnya menjadi 151.122 orang atausekitar 90,0 persen dari kasus positif sebanyak 167.842 kasus.

Selain itu, ada sebanyak 13.590 orang masih dirawat/diisolasi, 3.130 orang meninggal dunia, atau senilai 1,9 persen dari total kasus positif.

DKI Jakarta juga mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau positivity rate Covid-19 selama sepekan terakhir di Jakarta di angka 10,4 persen. Angka itu jauh dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang tidak lebih dari 5 persen untuk bisa terkategori kawasan aman.