Jumat,  19 April 2024

Tak Boleh Dijual Oleh Ketua DPRD, Saham Pabrik Bir Pemprov DKI Malah Merosot

DIS/NS/RN
Tak Boleh Dijual Oleh Ketua DPRD, Saham Pabrik Bir Pemprov DKI Malah Merosot

RN – Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menolak Pemprov DKI untuk menjual saham pabrik bir PT Delta Djakarta Tbk (DLTA), sebesar 26,25 persen. Lalu bagaiaman saham DLTA di bursa efek.

Sejak dikeluarkannya perpres Nomor 10 Tahun 2021, emiten minuman keras (miras) atau beralkohol bergerak variatif bahkan cendreung landai.

Ada dua saham emiten miras yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) dan PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Emiten yang terakhir ini yakni DLTA juga masih dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta.

BERITA TERKAIT :
Ketua DPRD DKI Mencak-Mencak Tak Diajak Ngobrol Soal Perubahan Nama Jalan
Politisi PDIP Ini Kenapa Sih Gak Rela Kalau Anies Jual Saham Bir 

Menurut data BEI, saham MLBI langsung berada di zona hijau sejak awal perdagangan hari ini, menguat 0,56% ke Rp 9.000/saham. Asing tercatat belum melancarkan aksi beli atau jual bersih pada saham produsen bir Bintang dan Heineken ini.

Kemudian, saham DLTA malah merosot 0,80% ke Rp 3.740/saham setelah sempat menguat di awal perdagangan.
Asing tercatat melego saham emiten yang dikuasai San Miguel Malaysia ini sebesar Rp 39 juta. Pada siang ini, produsen bir Anker ini mencatatkan nilai transaksi saham sebesar Rp 397,45% dengan volume 106 ribu.

Diketahui, Pemprov DKI sempat berencana melepas saham BUMD pemegang lisensi sejumlah bir ternama di Delta Djakarta. Wacana itu muncul saat Sandiaga Uno masih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

“Kami sekarang lagi mencoba melakukan beauty contest untuk penasihat keuangan yang bisa memberikan input masukan tentunya untuk perkara investasi kami di Delta Djakarta ini,” kata Sandi di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (9/4/2018) lalu.

Sandi menegaskan, dirinya dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah saling sepakat terkait rencana Pemprov DKI melepas saham itu.

“Terkait dengan saham PT Delta. Kami ingin sampaikan bahwa antara saya dan Pak Gubernur memiliki keselarasan pikiran. Tapi yang sekarang kami jalankan adalah prosesnya, karena ini perusahaan terbuka,” ujar Sandi.

Namun hingga Sandi sudah tak lagi menjabat di posisi wakil gubernur, wacana Pemprov DKI Jakarta melepas kepemilikan sahamnya di Delta Djakarta tak kunjung terealisasi.

Rencana penjualan saham Pemprov DKI di Delta Djakarta sebetulnya sempat dilanjutkan Anies. Namun, rencana penjualan tersebut, memperoleh penolakan dari Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi. Menurut dia, perusahaan bir itu tidak merugikan Pemprov DKI Jakarta dan justru memberikan dividen bagi keuangan daerah.

"Salahnya Delta tuh apa sih? Saya tetap berprinsip, enggak ada yang merugikan untuk pemerintah daerah, apalagi yang dikatakan setahun dapat Rp 50 miliar," ujar Prasetio kala itu.

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta menguasai 26,25 persen atau setara 210.200.700 lembar saham di pabrik bir Delta Djakarta. Selagi masih menjadi pemegang saham, Pemprov DKI Jakarta setiap tahunnya menerima dividen atau pemasukan dari Delta Djakarta. Mengutip laporan keuangan Delta Djakarta Tahun 2019, Pemprov DKI menerima setoran dividen Rp 100,46 miliar yang dihasilkan dari kinerja keuangan 2018.