RN - Pernyataan Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Pemprov DKI Jakarta, Sri Haryati terkait anggaran revitalisasi dermaga Pulau Sebira, Kelapa dan Pramuka ada dibawah Bupati Pulau Seribu terasa janggal. Sri Haryati dianggap sedang ngelindur alias ngigau.
Sebab, anggaran revitalisasi 3 dermaga tersebut jelas - jelas ada di Dinas Perhubungan. “Nih Asisten aneh juga ya, masa dia nggak paham kalau anggaran itu ada di Dinas Perhubungan, kok diarahin ke Bupati? Jangan - jangan lagi ngelindur ah,” ujar Ketua Masyarakat Pemerhati Jakarta Baru (Katar), Sugiyanto menanggapi pernyataan Sri Haryati (Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Pemprov DKI Jakarta) saat dimintai tanggapannya terkait sengkarut pelaksanaan lelang revitaliasi dermaga Pulau Sebira, Kelapa dan Pramuka.
Selanjutnya SGY, panggilan akrab pria berkacamata ini juga mengungkapkan keprihatinnya terkait pernyataan Sri Haryati tersebut. “Kalau Asisten Perokonomian saja nggak tahu dan paham anak buahnya, bagaimana memulihkan ekonomi. Jadi tidak heran kalau ekonomi terus anjlok. Asistennya aja tidak paham dan tidak tahu SKPD-nya mana saja,” keluh SGY.
BERITA TERKAIT :Asisten Pelatih Juventus Hina Luciano Spalletti?
Aroma Oknum DPRD dari Partai Nasdem ‘Main’ di Proyek Dermaga Kapal Sampah Kepulauan Seribu Menyengat
Sebelumnya diberitakan, proses lelang proyek Revitalisasi Dermaga Pulau Sabira, Pulau Kelapa dan Pulau Pramuka oleh BPPBJ Jakarta Utara tahun anggaran 2021 penuh kejanggalan.
Dalam penulusurannya, Tim Investigasi radarnonstop menemukan fakta yang sangat mengejutkan dan indikasi yang sangat kuat, telah terjadi dugaan permainan dari pihak Pokja dan PPK untuk memenangkan salah satu Perusahaan demi pundi-pundi haram.
Terdapat beberapa temuan/poin yang tidak sesuai dengan ketentuan/aturan yang tercantum dalam dokumen pemilihan proses lelang.
Pertama, dokumen lelang atau RAB telah bocor terlebih dahulu kepada peserta lelang. Lalu kemudian ada arahan agar pengusaha A menawar pada angka 90 persen, pengusaha B 87 persen, pengusaha C dan seterusnya.
Selain RAB bocor, tim Investigasi radarnonstop juga menemukan kejanggalan pada perubahan spek ponton. Ponton 300 sesuai hasil dari konsultan penganggaran revitalisasi dermaga, tiba - tiba dirubah menjadi ponton 1200.
Nah, saat hal ini dikonfirmasi kepada Asisten Perkonomian dan Keuangan Setda Pemprov DKI Jakarta, Sri Haryati, dengan tegas menjawab bahwa hal tersebut adalah dibawah Bupati Pulau Seribu.
“Soal itu langsung aja mas ke Bupati, jangan ke Saya,” ujar mantan Plt Sekda DKI ini singkat.