RN - Larangan mudik menghasilkan sampah berton-ton. Jumlah sampah warga DKI Jakarta yang masuk ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat meningkat.
Dari pantauan, sampah yang dibuang ke TPST Bantargebang banyak kulit ketupat dan cairan opor ayam dan tulang-tulang.
Sampah-sampah itu diangkut truk. "Banyak kulit ketupat dan tulang ayam bekas opor," tegas petugas yang namanya enggan disebutkan, Jumat (15/5) sore.
BERITA TERKAIT :Bertahun-Tahun TPS Limo Depok Gak Beres Oleh Idris-Imam, Kini Pengelola Diseret Ke Bui Oleh KLH
Retribusi Sampah Rumah Tangga Mulai Dipungut Awal 2025, Dinas LH DKI Diminta Tingkatkan Pelayanan
Diketahui, ada 2.142 ton sampah dikirim dari DKI Jakarta ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, pada hari pertama Lebaran, Kamis (13/5/2021).
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Syaripudin mengatakan tepat pada hari pertama lebaran, sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang mencapai 2.142 ton dengan 405 rit truk sampah.
"Sedangkan pada H-1, total sampah mencapai 8.713 ton dengan 1.580 rit truk sampah," kata Syaripudin kepada wartawan, Jumat (14/5/2021).
Ia menambahkan, berdasarkan pengalaman empiris pada tahun-tahun sebelumnya, tonase sampah menurun saat pra dan pascalebaran. Namun, tahun ini terjadi sedikit perubahan karena adanya pengosongan Dipo dan TPS menjelang Hari Raya Idul Fitri.
“Tonase sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang beberapa hari sebelum Lebaran mengalami kenaikan karena adanya kegiatan pengosongan Dipo dan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) menjelang hari Lebaran sehingga diharapkan para supir truk sampah tersebut dapat bersilaturahmi dengan keluarga pada saat Hari Raya Idul Fitri," tuturnya.
Berdasarkan data tahun 2020, ungkap Syaripudin, pada saat H-1 tonase sampah mencapai 6.995 ton dengan 1.299 rit truk sampah dan sampah turun drastis pada hari H-nya dengan tonase hanya 2.195 ton dengan ritase 432 rit.