Jumat,  19 April 2024

Pemprov DKI akan Tambah 3.000 Nakes dan 1.000 Tempat Tidur untuk Tangani Covid-19

DIS/RN
Pemprov DKI akan Tambah 3.000 Nakes dan 1.000 Tempat Tidur untuk Tangani Covid-19

RN - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pemerintah akan terus menambah kapasitas fasilitas kesehatan untuk menanggulangi lonjakan kasus positif Covid-19. Fasilitas kesehatan dimaksud antara lain, tenaga kesehatan, rumah sakit darurat, tempat-tempat isolasi terkendali, ruang ICU, dan rumah sakit rujukan Covid-19.

"Prinsipnya, kami rapat dipimpin Pak Menko Pak Luhut Binsar Panjaitan kita akan mengupayakan tenaga kesehatan dalam jumlah yang besar tempat tidur ruang ICU dalam jumlah yang besar," kata Riza di Balai Kota, Selasa (13/7) malam.

Riza mengungkapkan angka sementara untuk penambahan tenaga kesehatan membantu menangani Covid-19 di Jakarta mencapai 3.000 lebih. Jumlah tersebut nantinya akan difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

BERITA TERKAIT :
Marak Sesama Nakes Membully, Dari Ejekan Hingga
RUU Kesehatan Diketok Puan Maharani, Ribuan Nakes Terancam

Sementara untuk tempat tidur diperkirakan sementara akan dilakukan penambahan sekitar 1.000 lebih. "Akan ada 1.000 bed paling tidak yang kita siapkan dan tempat-tempat di Wisma Atlet dan tempat-tempat lain juga akan disiapkan begitu juga tenaga kesehatan lebih 3.000 nanti disiapkan oleh Kementerian Kesehatan," ujar dia.

Politisi Partai Gerindra itu juga memastikan kesiapan Jakarta menambah masa PPKM Darurat. Kesiapan ini sebagai respons skenario terburuk yang disiapkan pemerintah pusat menambah 4 sampai 6 minggu masa PPKM Darurat.

"Kita siap melaksanakan kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah pusat terkait dimungkinkannya perpanjangan PPKM Darurat," ucap Riza.

Perihal kesanggupan Jakarta menanggung masa pembatasan mobilitas, dia enggan mengomentari lebih lanjut. Yang jelas, segala kebijakan pemerintah pusat akan dipersiapkan dengan maksimal oleh Pemprov DKI.

Lagi pula, imbuhnya, PPKM Darurat yang telah berjalan selama 10 hari dianggap telah cukup efektif menekan mobilitas warga secara berangsur-angsur.

"10 hari terakhir ini kita lihat mobilitas kan menurun, peningkatan kasus juga menurunz pelaksanaan PCR meningkat, angka kematian menurun, angka kesembuhan kan semakin baik, berbagai fasilitas semakin baik, kita tingkatkan tenaga kesehatan rumah sakit darurat dan sebagainya kita upayakan yang terbaik."