Rabu,  24 April 2024

Anies Baswedan Gak Pernah Terlibat Proyek, Soal Lahan Munjul Ada Di Kebon Sirih   

NS/RN
Anies Baswedan Gak Pernah Terlibat Proyek, Soal Lahan Munjul Ada Di Kebon Sirih   
Gedung DPRD DKI Jakarta di Jalan Kebon Sirih, Jakpus.

RN - Kasus lahan Munjul, Cipayung, Jakarta Timur yang menyeret eks Dirut Perumda Saran Jaya Yoory Corneles Pinontoan menyasar sana-sini. Kabar beredar, kalau dugaan permainan lahan ada di Gedung DPRD DKI.

Diketahui, saat ini banyak pihak berupaya menyeret-nyeret nama Anies Baswedan. Belakangan, Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan keterangan Anies Baswedan diperlukan.

Ucapan Firli ini tentunya menjadi alat gorengan lawan-lawan politik Anies. 

BERITA TERKAIT :
Gaduh Fasos Fasum, DPRD DKI Sebut Pengembang Perumahan Jelambar CV Harapan Baru? 
Fasos Fasum Jakarta Senilai Triliunan Rupiah Gak Jelas, Pemprov Jangan Anggap Enteng BPK?

"Ya semua menjadi kewenangan daripada penegak hukum. Tapi saya yakin ya, Pak Anies jauh dari terlibat urusan sana di Jakarta," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (14/7/2021).

Riza mengaku yakin Anies tak tahu-menahu soal pengadaan lahan yang kini jadi masalah. Dia mengatakan Anies tak mungkin terlibat dalam kasus-kasus seperti itu.

"Sejauh yang saya tahu beliau tidak terlibat dan saya tidak tahu masalah itu dan saya yakin Pak Anies tidak terlibat oleh kasus-kasus seperti itu," ujarnya.

KPK sendiri telah menetapkan lima tersangka dalam kasus ini. Salah satu tersangka tersebut adalah mantan Direktur Utama Sarana Jaya, Yoory Corneles Pinontoan. Tersangka selanjutnya adalah Direktur PT Adonara Propertindo Tommy Adrian dan Wakil Direktur PT Adonara Propertindo Anja Runtuwene.

Lalu, ada satu lagi yang dijerat sebagai tersangka, yaitu korporasi atas nama PT Adonara Propertindo. Akhir-akhir ini, KPK juga menetapkan Direktur PT ABAM (Aldira Berkah Abadi Makmur) Rudy Hartono Iskandar sebagai tersangka.

Sumber di DPRD DKI Jakarta menyatakan, kalau proses lahan Munjul diduga permainan dewan. "Nanti kebongkar lah, siapa itu dewannya. Tunggu saja," ungkap politisi yang enggan disebutkan namanya.