RN - Pidato Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha menuai beragam reaksi. Bahkan pidato yang dianggap beberapa orang sebagai ujaran kebencian tersebut, menjadi pembicaraan paling huts di banyak kanal media sosial.
Pernyataan Giring yang paling menjadi sorotan adalah ketika berbicara tentang Anies Baswedan walau tanpa menyebutkan namanya. Dirinya mengatakan bahwa Indonesia akan suram jika dipimpin oleh pemimpin pembohong.
Ia juga menyebut bahaya laten intoleran dan pemimpin yang mengggunakan isu SARA untuk menang di pilkada DKI Jakarta.
BERITA TERKAIT :Meski Lolos Ambang Batas Parlemen, Komunikolog Sebut Sandiaga Uno Cocok Nahkodai PPP
Emak-emak di Jakut Teriak Beras Mahal, Komunikolog: Pemerintah Harus Cari Solusi
Menanggapi hal tersebut, Komunikolog Politik Nasional Tamil Selvan mengatakan bahwa PSI adalah Partai Politik pertama yang mengakui bahwa Anies Baswedan akan menjadi Presiden jika mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden 2024.
"Harusnya pendukung Anies berterima kasih dengan Giring PSI. Karena mereka Parpol pertama yang mengakui bahwa Anies akan jadi Presiden mengantikan Jokowi di 2024. Jadi secara komunikasi, pidato itu mengakui kepiawaian Anies," terang Ketua Forum Politik Indonesia ini kepada awak media, Minggu (26/12/2021).
Kang Tamil panggilan akrabnya menerangkan bahwa keberadaan PSI di DKI Jakarta hanya untuk meningkatkan 'remembering power' Anies di masyarakat. Karena sebagai tokoh politik yang sebentar lagi tidak memiliki jabatan publik, Anies tentu memerlukan strategi agar terus diingat masyarakat hingga pilpres 2024.
"Kalau saya secara jelas bisa melihat bahwa PSI ini sedang memainkan strategi 'stretching pegas', yaitu mendeskreditkan Anies Baswedan secara terus-menerus agar menuai simpati publik. Maka saya berkeyakinan bahwa PSI ini sebenarnya berteman dengan Anies di belakang layar, atau malah sudah dikontrak untuk itu," jelasnya.
Kang Tamil menambahkan bahwa dugaan politiknya tersebut semakin terang karena PSI butuh pengaruh Anies untuk dapat lolos ke senayan di 2024.
"Jadi ini pola setali dua uang, dengan terus menjelek-jelekan Anies, maka simpati masyarakat kepada Anies akan terus meningkat dan elektoral PSI juga meningkat. Jadi sudah jelas peran politik belakang layar yang dimaikan PSI itu, prediksi saya jarang meleset," tutupnya.