Jumat,  29 March 2024

Dewan Senayan Ingatkan Tiga Hal Soal PTM 100%, Pemprov DKI: Keputusannya di Orang Tua

SN
Dewan Senayan Ingatkan Tiga Hal Soal PTM 100%, Pemprov DKI: Keputusannya di Orang Tua

RN - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, ada tiga catatan terkait pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen yang diterapkan di DKI Jakarta.

Melki menuturkan bahwa PTM 100 persen di DKI Jakarta ini merupakan langkah hidup di normal yang baru. Namun, ia mengingatkan protokol kesehatan ketat harus tetap dilakukan.

"Pertama, tentu adalah protokol kesehatan harus dilakukan dengan ketat sejak dari rumah, di perjalanan maupun saat di sekolah dan juga pada pulang, dan itu mesti ada controlling yang melibatkan baik itu pihak keluarga maupun juga di temapt layanan transportasi publik, baik itu pake mobil pribadi ataupun fasilitas publik lainnya, ataupun pada saat di sekolah dan nanti ketika pulang," ujar Melki di Jakarta, Senin (3/1/2022).

BERITA TERKAIT :
Weleh, Weleh, PKS Goda Anies Maju Pilkada DKI Lagi
Garam Masalah Marak di DKI, Terbanyak Di Jakarta Utara 

Menurutnya, prokes ketat bisa diawasi oleh tim yang bisa dibuat oleh orang tua murid bersama dengan pihak sekolah. Tentu semua yang dilakukan harus disiplin.

Kemudian catatan yang kedua, Melki meminta rutin agar anak-anak yang jalani PTM 100 persen ini ditesting. Hal itu bisa dilakukan dua kali dalam seminggu.

"Deteksi terhadap semua anak-anak yang hadir, temrasuk juga yang mengantar. Jadi apabila anak-anak itu datang sendiri atau dia diantar oleh misalnya orangtua ataupun perwakilan atau sopirnya, juga dilakukan proses testing secara rutin, awal sekolah dan juga akhir sekolah sehingga bisa ketahuan kondisi kesehatan atau status kesehatan dari baik anak murid, orangtua, wali ataupun yang mengantar, sopir dan sebagainya. Itu rutin musti dicek awal minggu akhir minggu," tuturnya.

Yang terakhir, kata Melki, jika ditemukan kasus signifikan PTM harus dihentikan sementara. Tracing harus dilakukan semaksimal mungkin.

"Tracing secara cepat melibatkan semua tenaga kesehatan dan juga harus melakukan proses karantina dan juga penutupan sekolah yg harus dilakukan apabila memang ekskalasi kasus covidnya meningkat secara tajam," ungkapnya.

"Tapi tetap kita harus memulai dengan pola semacam ini dulu, sambil nanti kita evaluasi dari waktu ke waktu secara periodik, dan juga menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah di level nasional," sambungnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meminta para orang tua untuk melarang anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah jika khawatir dengan penularan Covid-19. 

“Jadi kalau ada orang tua yang masih keberatan itu dimungkinkan, nanti silakan dikoordinasikan dengan pihak sekolah,” ujar Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/1/2021).

Politikus Gerindra ini menjelaskan kewenangan untuk mengikuti PTM di sekolah berada di orang tua peserta didik masing-masing.

“Jadi memang ini berbeda. Jadi memang diminta masuk sekolah PTM, namun kembali lagi haknya ada di siswa dan orang tua sendiri. Jadi orang tua yang akan memastikan,” katanya.