RN- Penyekatan jalur cepat ke jalur lambat di jalan Haji R. Rasuna Said, tepatnya di depan eks Kedutaan Besar Australia menjadi sorotan publik. Dampak penyekatan itu, ada dua rumah sakit besar yang aksesnya menjadi terhambat, yaitu Rumah Sakit Mayapada dan Rumah Sakit MMC.
Menyikapi hal tersebut, pakar transportasi publik Jim Lomen Sihombing mengatakan bahwa secara fundamental lalu lintas itu dibuat untuk kebutuhan manusia, sehingga kerap dilakukan rekayasa lalu lintas untuk memudahkan akses masyarakat.
"Lalu lintas itu menyesuaikan kebutuhan manusia, bukan sebaliknya, maka selalu kita dengar ada rekayasa lalu lintas. Apalagi jika berhubungan dengan akses vital seperti rumah sakit, maka itu harus jadi prioritas utama," ungkap pakar yang juga aktivis 98 ini kepada awak media, Senin (17/1).
BERITA TERKAIT :Warning, Penikmat Duit Proyek Jalur KA Besitang-Langsa Sumut
Jalur Sepeda Di Senopati Jadi Parkir Liar, Menghapus Jejak Anies?
Jim, panggilan akrabnya, mengatakan bahwa penyekatan jalur cepat jalur lambat tersebut paling berdampak kepada akses masuk Rumah Sakit Mayapada terutama bagi pasien yang datang dari arah Jl. Gatot Subroto.
"Putaran balik didepan menara kuningan itu tidak bisa masuk ke RS Mayapada karena penyekatan tadi. Jadi banyak orang seolah kena 'prank', mereka sudah putar balik disitu tapi ngak bisa masuk, jadi harus putar balik lagi depan Kedutaan Malaysia dan putar lagi didepan gedung KPK. Ngak boleh akses ke rumah sakit dibuat begitu," jelasnya.
"Bayangkan kalau itu mobil ambulance atau kondisi pasien yang butuh penanganan darurat, tentu akan sangat berbahaya, apalagi itu jalur yang sangat padat di jam kerja," tambahnya.
Secara ilmu transportasi Jim mengatakan bahwa pembukaan sekat tersebut sangat krusial mengingat akses yang dituju adalah rumah sakit, sehingga dirinya meminta agar Gubernur DKI Jakarta bisa segera membuka sekat tersebut demi penyelamatan nyawa manusia.
"Saya paham (kenapa disekat), karena dekat situ ada 'U Turn', tapi itu tidak berlaku bagi akses vital seperti rumah sakit. Ini kita bicara nyawa orang lho. Saya kira Mas Gubernur itu sangat konsen dengan kemaslahatan warganya. Secepatnya itu dibuka, dan ditambahkan rambu-rambu lalu lintas penanda adanya rumah sakit," tutupnya.