Kamis,  25 April 2024

Hambat Jalur Emergency, Penyekatan Menuju RS Mayapada Tak Sejalan dengan Prinsip Anies

SN
Hambat Jalur Emergency, Penyekatan Menuju RS Mayapada Tak Sejalan dengan Prinsip Anies

RN - Ketua Aliansi Transportasi Indonesia (ATI) Jim Lomen Sihombing mengatakan bahwa penyekatan jalur cepat dan jalur lambat di di Jalan Rasuna Said menghambat akses masuk ke 2 rumah sakit di wilayah Jakarta Pusat tersebut.

Menurutnya, rekayasa lalu lintas depan eks kedutaan australia itu, ditambah tidak adanya rambu-rambu penunjuk akses ke rumah sakit, membuat banyak masyarakat yang ingin berobat seolah kena 'prank'.

"Jadi mereka yang putar balik depan eks kedutaan australia itu ngak bisa masuk, jadi harus putar balik lagi didepan Kedutaan Malaysia dan putar lagi didepan gedung KPK. Jadi menyusahkan sekat itu," ungkap Pakar Transportasi itu kepada awak media, Jumat (21/1/2022).

BERITA TERKAIT :
Weleh, Weleh, PKS Goda Anies Maju Pilkada DKI Lagi
Garam Masalah Marak di DKI, Terbanyak Di Jakarta Utara 

Bang Jim, biasa ia dipanggil ini menambahkan bahwa penyekatan itu bertolak belakang dengan motto Anies dalam membangun Jakarta yang ingin bahagia warganya dan maju kotanya.

"Kalau begini, masyarakat yang mau berobat jadi tidak bahagia. Tata kelola lalu lintas yang menghambat akses ke rumah sakit ini juga tentu jadi catatan buruk warga. Sangat bertolak belakang dengan semangat Pak Anies," ungkapnya.

Hal senada disampaikan oleh Komunikolog Politik Nasional Tamil Selvan yang mengatakan bahwa penyekatan jalur cepat lambat di Rasuna Said itu sangat tidak relevan dan sudah ingin dibongkar sejak Djarot Saiful Hidayat menjadi Plt. Gubernur DKI Jakarta.

"Penyekatan itu justu jadi penyebab macet, kalau dibongkar semua kan biaya, jadi penyekatan tambahan itu dibuka saja, terutama yang akses ke rumah sakit. Saya kira, ini akan menjadi catatan warga tentang kinerja Pak Anies," ungkap Kang Tamil.

Lebih lanjut Kang Tamil mengatakan bahwa tidak ada kebijakan publik yang lebih penting dan lebih tinggi dari kepentingan menyelamatkan nyawa manusia, sehingga kebijakan tersebut harus menyesuaikan kepentingan umum.

"Kepentingan umumnya disini adalah akses masuk rumah sakit, itu yang tertinggi, jadi harus itu prioritasnya. Kalau macet, itu bukan alasan. Catat, ini soal nyawa manusia," tegasnya.