RADAR NONSTOP - Berbagai wacana dan sikap politik yang dilontarkan Prabowo Subianto bekalangan ini dinilai bertolak belakang. Ada yang ‘konslet’ dengan cara berpikir Capres nomor urut 2 itu.
Statement teranyar Prabowo Subianto yang jadi perbincangan publik adalah soal korupsi di Indonesia sudah stadium 4 di Singapura. Sebelumnya Prabowo juga menyebut kekayaan Indonesia dikuasai asing, tampang boyolali, Indonesia tamat pada tahun 2030 dan masih banyak lagi pernyataan-pernyataan yang mengkerdilkan bangsa Indonesia.
“Dan itu diungkapkan Prabowo dalam berbagai kesempatan, baik di forum Internasioal maupun dalam negeri,”papar Ketua Presidium Jari’ 98, Willy Prakarsa kepada Radar Nonstop, Kamis (29/11/2018).
BERITA TERKAIT :Banyak Masyarakat Tak Tahu Visi Misi Paslon, Pilkada Serentak 2024 Paling Buruk Dan Anyep
Kapolri Sikat Dan Basmi Judol, JARI’98: Kok Pengikut Kaum Bani Fufufafa Tidak Takbir?
Namun anehnya, setelah mengkerdilkan, dan bahkan sebagian masyarakat malah menganggap statement Prabowo sebagai hinaan, mantan Danjen Kopassus ini balik minta tolong kepada rakyat Indonesia, soal dana kampanye yang minim.
“Ini kan jelas ada yang konslet dengan cara berpikirnya, masa minta bantuan kepada rakyat yang sudah dia kerdilkan,” ujar Willy.
Mestinya, tambah Willy, jika Prabowo tahu dan paham betul kondisi bangsa dan rakyat Indonesia saat ini, dia harusnya membantu rakyat, bukan buat susah dan resah rakyat dengan pernyataan-pernyataan kontroversial yang tidak produktif.
“Prabowo tahu rakyat lagi susah cari duit, kok dia malah minta sumbangan dana kampanye dari rakyat, kan aneh ini,” tegas Willy.
Diketahui, melalui penelusuran jejak digital, Capres Prabowo Subianto mengaku kesulitan dana untuk kebutuhan Pilpres 2019. Dia meminta agar relawan membantu menggalang dana untuk keperluan kampanye.
Untuk memenangi kontestasi lima tahunan ini, Prabowo mengaku hanya bisa mengandalkan perjuangan bersama rakyat.
"Terpaksa aku minta bantuan dari kalian semua karena kita kekurangan dana perjuangan. Kami minta kerelaan yang mau bantu Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, Rp 20 ribu. Kami nanti akan umumkan nama-nama rekening. Kita hanya (bisa) bergantung kepada rakyat," ucap Prabowo.