Jumat,  22 November 2024

Rusia Vs Ukraina

Kuatkah Vladimir Putin Jika Dikeroyok Banyak Negara

NS/RN/NET
Kuatkah Vladimir Putin Jika Dikeroyok Banyak Negara

RN - Kanselir Jerman Olaf Scholz mengutuk serangan Rusia di Ukraina. Alhasil, Rusia terancam bakal diserang banyak negara.

Serangan itu dituding dengan sebutan "hari yang gelap bagi Eropa" . Olaf Scholz menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. 

"Putin membawa penderitaan dan kehancuran ke negara tetangganya", kata Olaf Scholz dan menyatakan Jerman akan memberlakukan sanksi keras terhadap Rusia.

BERITA TERKAIT :
Trump Siap Bicara Dengan Putin, Eropa & Ukraina Bisa Berdebar 
Bantuan Duit Perang Dari AS Ke Israel & Ukraina Bikin Kusut Dunia 

"Tujuan dari sanksi ini adalah untuk memperjelas kepada kepemimpinan Rusia: Anda akan membayar harga yang pahit untuk agresi ini. Putin telah membuat kesalahan serius dengan perangnya ... adalah kewajiban NATO untuk memberikan bantuan."

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock meminta semua warga Jerman yang ada di Ukraina untuk meninggalkan negara itu, atau jika hal itu tidak mungkin, mencari tempat perlindungan. 

Kementerian luar negeri Jerman mengeluarkan tweet yang berbunyi: "Pertempuran & serangan rudal terjadi di #Ukraina. Warga negara Jerman didesak meninggalkan negara itu. Jika Anda tidak dapat meninggalkan negara itu dengan rute yang aman, tetaplah di tempat yang terlindung untuk sementara waktu."

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa aliansi militer Barat akan mengerahkan kemampuan dan menyiagakan pasukan. Lebih 100 pesawat tempur NATO saat ini dalam siaga tinggi, katanya.

Para pemimpin NATO juga akan mengadakan pertemuan puncak virtual pada hari Jumat (25/4). NATO mengaktifkan siaga pertahanan, kondisi yang memberikan komandan militer mandat untuk menyiagakan dan mengerahkan, termasuk pasukan gerak cepat.

"Kita harus menanggapi dengan tekad baru dan persatuan yang lebih kuat lagi," kata Jens Stoltenberg dalam konferensi pers setelah memimpin pertemuan darurat para duta besar NATO dan menekankan: "Apa yang kami lakukan adalah defensif."

"Ini adalah invasi yang disengaja, berdarah dingin, dan telah lama direncanakan," tegasnya.

Anggota NATO, Lituania, yang berbatasan dengan Belarus, sekutu utama Rusia, mengumumkan keadaan darurat di negaranya yang berlaku mulai Kamis dini hari (24/4).

Dekrit yang ditandatangani oleh Presiden Lituania Gitanas Nauseda antara lain memberi wewenang kepada aparat keamanan untuk memeriksa kendaraan, penumpang, serta barang bawaan di daerah perbatasan. Lithuania juga berbatasan dengan sesama anggota NATO dan Uni Eropa Polandia dan Latvia.

Turki meminta Rusia untuk menghentikan apa yang digambarkannya sebagai tindakan tidak adil dan melanggar hukum" di Ukraina. Sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki hari Kamis mengatakan serangan Rusia "tidak dapat diterima" dan bahwa Turki "menolaknya".

"Serangan ini, selain menghancurkan Perjanjian Minsk, merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan merupakan ancaman serius bagi keamanan kawasan kami dan dunia," kata pernyataan itu.