Jumat,  22 November 2024

Warning Untuk Mentan Dari Jokowi, Penyakit Kuku Mulut Jangan Diremehkan  

NS/RN
Warning Untuk Mentan Dari Jokowi, Penyakit Kuku Mulut Jangan Diremehkan  

RN - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo diminta kerja sigap. Sebab Presiden Jokowi sudah mewanti-wanti penyakit kuku dan mulut dari hewan ternak. 

Jokowi meminta agar memberlakukan lockdown zonasi untuk mencegah mutasi penyakit tersebut.

"Hati-hati, kemarin kita sudah berbicara dengan menteri-menteri mengenai penyakit kuku dan mulut. Saya minta ini Menteri Pertanian segera dilakukan lockdown zonasi, lockdown di wilayah sehingga mutasi ternak dari satu tempat ke tempat lain atau pergerakan ternak dari kabupaten ke kabupaten, apalagi dari provinsi ke provinsi betul-betul bisa dicegah," ujar Jokowi dalam rapat kabinet di Istana Negara, Senin (9/5/2022).

BERITA TERKAIT :
Terbukti Lakukan Pemerasan Di Kementan, SYL Dibui 12 Tahun
Mentan Kasih 10 Alasan Produksi Padi Turun, Semoga Bukan Jurus Ngeles Dari Pak Amran?

Jokowi juga menginstruksikan Kapolri untuk melakukan penjagaan ketat di lapangan, khususnya pergerakan ternak dari daerah.

"Saya juga minta Kapolri betul-betul menjaga ini di lapangan mengenai pergerakan ternak dari daerah-daerah yang sudah dinyatakan ada penyakit mulut dan kuku. Bentuk Satgas sehingga jelas siapa yang bertanggung jawab," paparnya.

Dalam rapat kabinet itu, Jokowi juga meminta kabinetnya berkonsentrasi terhadap masalah pandemi dan ekonomi global. Jokowi menilai kedua hal itu belum selesai dan menimbulkan ketidakpastian.

Jokowi menyebut kenaikan harian kasus COVID kini terbilang rendah. Meski begitu dia meminta masyarakat tetap waspada karena kasus aktif masih tercatat lebih dari 6.000.

Jokowi juga meminta kabinetnya menyampaikan kepada masyarakat bahwa PPKM masih terus berjalan. Menurutnya, PPKM akan ditiadakan sampai kasus Covid benar-benar bisa dikendalikan.

"Dan saya minta untuk urusan PPKM ini banyak masyarakat yang menunggu, berhenti atau diteruskan, masih diteruskan, jadi tolong setelah ini disampaikan bahwa PPKM tetap berlanjut sampai betul-betul kita yakin bahwa COVID 100 persen bisa kita kendalikan," tuturnya.