Kamis,  05 December 2024

Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera Upaya Isreal Tutupi Kejahatannya 

Tori
Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera Upaya Isreal Tutupi Kejahatannya 
Anggota Komisi I DPR, Sukamnta/Humas DPR RI

RN - Anggota Komisi 1 DPR RI Sukamta mengecam keras pembunuhan jurnalis senior Al Jazeera, Shireen Abu Akleh oleh tentara Israel.

Shireen tewas ditembak saat bertugas meliput di wilayah Palestina, kota Jenin Tepi Barat pada Rabu (11/5/2022).  

"Ini kejahatan yang sangat keji dan jelas-jelas melanggar hukum humaniter internasional. Setiap insan pers yang bertugas dan apalagi sudah menggunakan identitas pers, tidak boleh menjadi sasaran kekerasan oleh pihak manapun," kecam 
Sukamta dalam keterangannya, Kamis (12/5/2022).

BERITA TERKAIT :
Ancaman Internal-Eksternal, Melani Suharli Beberkan Tantangan Indonesia di Era Teknologi
Disaksikan AHY, Melani dan Ali Kukuhkan 3.000 Saksi Demokrat Jakarta Pusat dan Selatan

Ia melihat adanya unsur kesengajaan di balik pembunuhan Shireen sebagai upaya menutupi fakta-fakta kejahatan yang dilakukan oleh tentara pendudukan Zionis di wilayah Tepi Barat. "Upaya yang sama juga pernah dilakukan oleh tentara Israel dengan melakukan pemboman terhadap kantor Al-Jazeera di Jalur Gaza yang juga menampung wartawan Associated Press (AP)," ulas Sukamta.

Wakil Ketua Fraksi PKS ini lebih lanjut meminta pemerintah Indonesia untuk mendorong upaya penyelidikan secara menyeluruh dan transparan atas kasus pembunuhan jurnalis ini oleh otoritas Palestina maupun pemerintah Israel dengan melibatkan Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

Sukamta menegaskan, upaya penyelidikan atas kasus pembunuhan ini penting untuk dilakukan dan pelaku harus diberikan hukuman yang setimpal. 

"Ini penting untuk dilakukan sehingga ada rasa aman bagi insan pers yang bertugas di lapangan. Dengan adanya kasus ini, PBB mestinya juga memberikan peringatan secara keras kepada pemerintah Zionis untuk menghentikan tindakan brutalnya kepada wartawan dan masyarakat sipil," terangnya.

Anggota DPR RI asal Yogyakarta ini menyatakan kekerasan di Palestina akan terus berlangsung selama Israel masih melakukan pendudukan terhadap wilayah-wilayah Palestina. 

"Akar masalahnya penjajahan masih terus berlangsung. Maka kita sangat berharap pemerintah Indonesia terus mengupayakan melalui diplomasi internasional untuk mendorong kembali skema solusi dua negara dan hadirnya kemerdekaan Palestina," tutupnya.