RN - Pemecatan mantan Menteri Kesehatan, dokter Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) masih menyisakan tanda tanya.
Pasalnya, metode Digital Subtraction Angiography (DSA) yang digunakan Terawan terbukti ampuh menyembuhkan banyak pasien.
Kekhawatiran muncul jika izin praktek dokter Terawan tidak dapat diperpanjang.
BERITA TERKAIT :Sidik Event Abang None, Polda Metro Panggil Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta
Bahlil Akui Subsidi BBM & Listrik Bocor Rp 100 T, Era Jokowi Masalah Gak?
Seperti dialami ibu Wiwi yang datang ke Unit Gawat Darurat (UGD) beberapa waktu lalu, dengan keluhan sakit kepala hebat di kepala.
Setelah dilakukan pemeriksaan CT-Scan ditemukan adanya perdarahan di otak atau istilahnya dalam dunia medis, perdarahan sub arachnoid. Kondisi ini disebabkan pecahnya aneurisma, penonjolan pembuluh darah otak.
Mayor (ckm) dr. Sulistomo Herrantyo Sp.Rad(K) RI, dokter subspesialis radiologi intervensi di RSPAD menjelaskan, gejala yang dialami ibu Wiwi biasanya muncul setelah benjolan pecah hingga menekan di jaringan otak.
"Tindakan yang dilakukan pertama, diagnostik dulu. Kita lihat dari hasil pemeriksaan CT-Scan kepala tampak adanya perdarahan sub arachnoid, namun belum tampak penyebabnya sehingga kami lakukan tindakan DSA. Dari DSA kita lihat benar ada Aneurisma, kemudian kita lakukan operasi penutupan benjolan itu menggunakan koil," papar Suistomo kepada wartawan, Jumat (20/5/2022).
Sementara, Jessica, putri ibu Wiwi menuturkan, atas saran beberapa teman, dibawa akhirnya ke RSPAD Gatot Soebroto. Ia terpikir agar ibunya menjalani terapi DSA mengingat dokter Terawan Agus Putranto bertugas di situ.
"Kebetulan banyak teman yang sudah di terapi DSA di RSPAD. Mertua saya juga pernah di-DSA. Malam itu kebetulan ada dokter Terawan dan tim dokter lain yang langsung melakukan tindakan. Puji Tuhan semuanya lancar, selesai jam 12 malam," ujarnya.
Jessica mengungkapkan, awalnya beberapa dokter yang menangani operasi ibunya menemui kendala, tapi begitu dokter Terawan datang berjalan lancar.
"Mama sempat kesulitan saat dioperasi, beberapa dokter bilang susah kemudian dokter Terawan masuk dan langsung ditangani dan berhasil," jelas Jessica.
Padahal malam itu dokter Terawan beserta tim DSA baru saja mendarat di Jakarta, namun langsung bekerja demi menyelamatkan nyawa pasien. "Dokter Terawan minta agar kami berdoa, karena prosesnya sulit," imbuhnya.