Jumat,  22 November 2024

Dimarahi Wakll Rakyat, Direksi Holywings Ngotot Tak Bertanggung Jawab Promo Miras Berbau SARA

Tori
Dimarahi Wakll Rakyat, Direksi Holywings Ngotot Tak Bertanggung Jawab Promo Miras Berbau SARA

RN - Amarah dewan meluap saat berhadapan dengan direksi Holywings Indonesia. Promosi minuman keras pakai nama Muhammad dan Maria kembali disinggung.

Dalam pertemuan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (29/6/2022) lalu, sejumlah anggota 
Komisi B menuding pihak manajemen berbohong tidak tahu promo berbau SARA itu 

"Tidak mungkin," kata anggota DPRD DKI dari Fraksi PKB, Hasbiallah Ilyas. 

BERITA TERKAIT :
Masa Kampanye Pemilu 2024, Melani, Ali, AHY Blusukan Silaturahmi Ke Kawasan Pondok Pinang
Edy Seru Tutup Holywings di Sumut, Mantu Jokowi Tak Mau Ikut-ikutan

Ia menganalogikan warung kelontong kecil yang hanya dimiliki satu orang saja tahu bagaimana penjualan barang-barangnya setiap hari. “Jadi kebohongan publik yang dilakukan Holywings kalau bilang manajemennya enggak ngerti, itu enggak benar menurut saya,” katanya.

Nur Afni Sajim, anggota DPRD DKI dari Fraksi Demokrat langsung memarahi direksi Holywings. Afni tak habis pikir, bisa-bisanya pihak Holywings bikin promo miras dengan nama Muhammad dan Maria.

Pihak direksi Holywings yang hadir dalam audiensi di DPRD DKI yakni GM Project Company HW Yuli Setiawan.

"Kok kepikiran tanpa Bapak sadari, yang tadi Bapak sampaikan kok baru sadar yang namanya Muhammad dan Maria. Tanpa disadari itu pelecehan agama saya," cecar Afni.

Saat itu, pihak Holywings mencoba memberi jawaban. Namun Afni meminta pihak Holywings diam dahulu.

"Sebentar saya lagi bicara, Bapak bicara ketika bapak waktunya bicara, saya tidak tahu Bapak lagi kepikiran apa itu pelecehan agama," tutur dia.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta lainnya, Ichwanul Muslimin menyinggung gambar promo minuman keras yang ditunjukkan oleh Yuli Setiawan dalam rapat tersebut. “Bapak perlihatkan sudah biasa nama-nama orang digunakan untuk promosi, ini tiba tiba nama Muhammad dan Maria,” ucap dia.

Menurutnya, manajemen tidak perlu membela diri. “Enggak usah, lah, minta maaf, cukup langsung terus terang saja, kami bukan orang-orang bodoh,” katanya.

Di hadapan wakil rakyat, Yuli mengaku kecolongan munculnya promo miras gratis menggunakan nama Muhammad dan Maria. Promo itu, klaim Yuli, baru diketahui manajemen pada 23 Juni lalu sekitar pukul 14.00 WIB.

Setelah banjir kecaman, pihak manajemen kemudian menghapus unggahan promo miras gratis itu. “Holywings Indonesia saat ini sangat dirugikan oleh tim promosi tersebut,” ucap Yuli. 

Lebih lanjut, Yuli menyebutkan promo miras gratis yang akhirnya jadi kasus penistaan agama itu tidak dilakukan di seluruh outlet Holywings. Untuk Jakarta, promo hanya berlaku di Holywings Pondok Indah, Tanjung Duren, dan Karawaci, Tangerang. “Lalu Kertajaya Surabaya, Graha Family Surabaya, kemudian di Medan Polonia. Sudah itu saja,” ujarnya.

Yuli juga menyatakan bahwa manajemen Holywings ogah tanggung jawab atas promo tersebut. Sebaliknya, semua kesalahan itu ditimpakan kepada karyawan yang ada di tim promosi sosial media.

Ke depan, lanjutnya, pihaknya berjanji akan lebih berhati-hati terkait promo. “Manajemen Holywings dalam hal ini berjanji untuk lebih teliti dan cermat untuk promosi di sosmed agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” tandas Yuli.