Jumat,  19 April 2024

Update Capaian Kolaboratif Monash University Indonesia, Menteri Nadiem Hepi

Tori
Update Capaian Kolaboratif Monash University Indonesia, Menteri Nadiem Hepi
Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia) bersama Prof. Margaret Gardner AC (Presiden dan Wakil Rektor – Monash University) .

RN - President of Monash University, Indonesia, Prof. Andrew MacIntyre dan President & Vice-Chancellor Monash University, Margaret Gardner mengadakan pertemuan resmi dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim.

Dalam pertemuan Rabu (26/10/2022) itu, pihak Monash University ingin mempererat hubungan baik yang sudah terjalin dengan Kemendikbudristek. Monash juga ingin menyampaikan berbagai capaian dan kolaborasi strategis yang dijajaki dengan berbagai pemangku kepentingan selama setahun terakhir.

Prof. Gardner menyampaikan pencapaian Monash University yang terbaru kepada Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.

BERITA TERKAIT :
Tahun 2024, Pemerintah Kucurkan BOSP Rp57 Triliun, Bukti Kepedulian Jokowi Terhadap Pendidikan
Lucu, Sudah Hampir 10 Tahun Jadi Presiden Tapi Jokowi Baru Sadar Lulusan Sarjana Sedikit

“Dengan bangga kami sampaikan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bahwa Monash University telah mencapai hasil terbaiknya dalam US News and World Report (USNWR) 2022-23 Best Global Universities Rankings yang bergengsi, dengan naik tiga peringkat ke peringkat 37 dunia,” kata Profesor Gardner.

Hal ini mengikuti kinerja terbaik Monash University dalam Peringkat Universitas Dunia 2023 berdasarkan ranking Times Higher Education (THE), di mana awal bulan ini Monash masuk 50 besar untuk pertama kalinya, naik 13 tempat ke peringkat ke-44 di dunia.

Nadiem menyatakan sangat mengapresiasi dalam kurun waktu satu tahun saja, Monash University dapat membuka kesempatan bagi banyak masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pendidikan bertaraf internasional.

"Untuk itu kami mendukung upaya Monash University Indonesia untuk terus menjadi platform yang turut membentuk masa depan pendidikan di Indonesia, di mana jejaring dibentuk, riset dan ide dikembangkan, dan calon-calon pemimpin baru dipersiapkan. Kami juga mendorong upaya Monash University Indonesia dalam menjalin berbagai kolaborasi, baik dengan sesama perguruan tinggi, pelaku industri, dan organisasi masyarakat sipil dapat terus berlanjut,” tutur Nadiem.

Dalam pertemuan ini, Nadiem juga memperoleh informasi tentang pencapaian dan langkah-langkah kolaboratif Monash University Indonesia.

Selain telah terdaftar sebagai kampus yang dapat menerima mahasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Monash University Indonesia telah berhasil menjalin kemitraan dengan Traveloka melalui program Mitra 5.0.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga akademik untuk mempersiapkan lulusan yang siap berkarier di industri teknologi.

Selain itu ada juga kerja sama dengan institusi akademik dalam negeri seperti Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pada bidang riset dan aktivitas akademik, serta pelatihan inovasi bisnis. Seluruhnya bertujuan untuk mendukung pembangunan sosial, teknologi, dan ekonomi di Indonesia.

Prof. MacIntyre mengungkapkan, misi atau tujuan Monash University Indonesia adalah mendorong berbagai inisiatif berkelanjutan untuk kesuksesan Indonesia.

"Sebagai bagian dari komunitas akademik di Indonesia, kami ingin membantu Pemerintah Indonesia untuk menjawab kebutuhan, tidak hanya di dunia pendidikan, namun lebih dari itu, termasuk untuk mendukung pembangunan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Prof Maclntyre.

Selain itu pihaknya juga ingin membantu mewujudkan semangat kolaborasi yang diusung Kemendikbudristek dengan menjalin berbagai bentuk kemitraan yang memiliki misi untuk memajukan kualitas riset dan sumber daya manusia di Indonesia.