RN - Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nawawi Pomolango menyesal. Dia harus menembus macet untuk menonton acara debat capres.
Alih-alih berbobot, Nawawi mengaku kesal lantaran para capres hanya seperti debat kusir. Menurut dia, gagasan yang disampaikan oleh tiga capres cenderung hanya bersifat normatif.
Diketahui debat perdana Pilpres 2024 digelar di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023) malam WIB. Tema debatnya adalah pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga. Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo saling adu gagasan.
BERITA TERKAIT :Pimpinan KPK Baru Disahkan, Setyo Budiyanto Jangan Cemen Borgol Koruptor
Risnandar Kemaruk, Baru Menjabat Enam Bulan Jadi Pj Wali Kota Pekanbaru Kena OTT
BACA EDISI CETAK RADAR NONSTOP. JAGONYA BERITA JAKARTA TANPA HOAX
"Semalam saya ikut juga karena diundang menyaksikan debat kusir, eh maaf debat capres. Capek-capek dari sini (Istora Senayan) saya bela-belain ke sana (KPU) saya ingin mendengar ada konsep pemberantasan korupsi enggak yang bisa ditawarkan oleh beliau (tiga capres)," kata Nawawi dalam diskusi Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2023 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2023).
Nawawi menilai, tiga capres tidak menyampaikan gagasan baru dalam debat yang membahas soal isu pemberantasan korupsi. Ia menyebut, para capres itu tidak menjelaskan lebih rinci mengenai cara penguatan KPK seperti yang disampaikan.
"Bahasanya ya hanya berantas korupsi gitu, menguatkan KPK. Tapi (caranya) seperti apa enggak ada juga. Saya jadi nyesal kenapa harus bermacet-macet semalam," ungkap Nawawi.
Di sisi lain, Nawawi menyebut, masih ada rasa optimis dalam perubahan di tubuh KPK. Dia mengungkapkan, perubahan itu berasal dari integritas pegawai KPK yang diyakininya masih tersisa.
"Kalau sisa optimisme yang tersisa yang saya katakan tadi integritas insan-insan KPK saya yakini itu masih ada," ujar dia.