Kamis,  31 October 2024

Gunung Rinjani Kotor, Sampahnya Berserakan Di Mana-Mana 

RN/NS
Gunung Rinjani Kotor, Sampahnya Berserakan Di Mana-Mana 
Gunung Rinjani.

RN - Miris. Ternyata Gunung Rinjani banyak sampah di mana-mana.

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar kegiatan program meriri atau clean up di sepanjang jalur pendakian menuju Gunung Rinjani. 

"Program meriri ini merupakan kegiatan clean up bersama dan rutin yang dilakukan di akhir tahun sebelum penutupan destinasi wisata pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani," kata Kepala Balai TNGR Nusa Tenggara Barat, Dedy Asriady dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Ahad (24/12/2023).

BERITA TERKAIT :
Retribusi Sampah Rumah Tangga Mulai Dipungut Awal 2025, Dinas LH DKI Diminta Tingkatkan Pelayanan
Respon Cepat Lurah Kembangan Selatan Bareng LH, Tumpukan Sampah Langsung Diangkut

Pelaksanaan kegiatan Rinjani Meriri 2023 dilakukan di jalur pendakian Sembalun menuju Plawangan Sembalun, Camp area Danau Segaera Anak, dan di sepanjang jalur pendakian Torean. Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 80 peserta dari berbagai kelompok dan organisasi relawan pecinta alam dan Mitra TNGR serta petugas TNGR. "Dari kegiatan ini berhasil dikumpulkan sampah sebanyak 168,6 kilogram," katanya.

Adanya kegiatan clean up ini dapat menjadi ajang silaturahim untuk semua organisasi maupun komunitas pecinta alam yang ada di Indonesia dan juga menjadikan semua untuk terus sadar dan peduli akan Rinjani dan juga lingkungan sekitar untuk tetap menjaga kebersihan.

"Ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan," katanya.

Edisi RADAR NONSTOP Cetak. Terbit Setiap Senin Hingga Jumat.

Sebelumnya, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Nusa Tenggara Barat menyatakan seluruh destinasi wisata pendakian dan beberapa destinasi wisata non pendakian di kawasan Rinjani untuk sementara ditutup. "Penutupan dilakukan mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2023 mendatang," kata Dedy Asriady.

Adapun jalur pendakian TNGR yang ditutup itu diantaranya jalur pendakian Sembalun, jalur pendakian Torean, jalur pendakian Tete Batu, jakur pendakian Aik Berik, jalur pendakian Timbanum dan jalur pendakian Senaru. 

"Sedangkan destinasi wisata non pendakian yang ditutup itu yakni Air Terjun Jeruk Manis, Desa Jeruk Manis, Kecamatan Sikur dan Air Terjun Mayung Polak, Desa Timbanuh, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur. Dan Air Terjun Mangku Sakti via Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur dan Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara," katanya.