RN - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud Md mengungkap kenyataan industri sawit di Indonesia. Dia menyebut ketika ada aktivis teriak tapi langsung ditangkap.
Harusnya kritik itu bisa menjadi masukan positif dan bukan asal tangkap. Mahfud juga mengatakan lahan sawit hanya dikuasai segelintir orang.
"Jadi kalau melihat ketimpangan penguasaan tanah, bisnis sawit 39 (juta) hektare (ha), sementara hanya segelintir orang di bisnis sawit," ucap Mahfud di debat pemilihan presiden (pilpres) 2024 keempat yang terlaksana di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024).
BERITA TERKAIT :Duit Negara Jebol 300 T, Pengusaha Sawit Nakal Bakal Dibasmi
300 Pengusaha Sawit Kemplang Pajak, Modal Kecil Untung Gede
Mahfud kemudian mengatakan, bahwa hal itu adalah ironi karena dari total 17 petani sawit di Indonesia, rata-rata hanya menguasai 0,5 ha lahan sawit. Oleh sebab itu untuk menciptakan keadilan, Mahfud mengatakan bahwa konsep reforma agraria perlu dilakukan. Konsep itu memiliki tiga pilar.
Pertama, legalisasi, kedua retribusi, dan ketiga pengembalian klaim tanah. Yang jadi persoalan, Mahfud mengatakan sampai saat ini belum ada satupun masyarakat yang memperoleh redistribusi lahan.
"Yang ada itu legalisasi, orang sudah punya (tanah) diberi sertifikat. Yang lain belum dapat," bebernya.