RN - Debat ke-4 cawapres berlangsung seru dan penuh gimik. Gibran Rakabuming Raka yang nyeleneh mendapat protes karena terkesan melecehkan calon lain.
Mahfud Md melontarkan pertanyaan ihwal konsep Trisakti Bung Karno kepada Gibran saat Debat Capres keempat Pilpres 2024 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, pada Ahad malam, 21 Januari 2024.
Mahfud menyinggung soal janji Presiden Joko Widodo atau Jokowi tentang kemandirian pangan tanpa impor.
BERITA TERKAIT :Gibran Curhat, Dari Makan Bergizi Gratis Hingga Ekonomi 8 Persen
Jokowi Lengser 20 Oktober, Hasto Bakal Makin Ganas Nyeruduk?
“Saya ingin menanyakan posisi Mas Gibran sebagai wakil presiden, bagaimana dengan konsep Trisakti Bung Karno terkait kemandirian ini?” tanya pendamping Ganjar Pranowo yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan atau Menkopolhukam itu.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Gibran menyampaikan terima kasih atas evaluasi Mahfud terhadap pemerintahan Jokowi yang dinilai gagal mewujudkan pangan mandiri. Putra sulung Jokowi ini kemudian meminta agar jangan memberikan narasi-narasi yang menakutkan kepada masyarakat.
“Terima kasih Prof Mahfud untuk evaluasinya saya mohon maaf jika ada kata-kata yang salah tapi sekali lagi ini harus kita evaluasi dan kita jangan memberikan narasi-narasi yang menakutkan kepada warga,” kata Gibran.
Menjawab ihwal kemandirian dalam Trisakti Bung Karno, menurut Gibran, pemerintahan Jokowi sudah membuat program food estate atau lumbung pangan. Kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud kompak menyebut program ini gagal. Gibran pun mengakui, di sebagian wilayah program ini gagal. Namun, kata dia, ada juga yang berhasil.
“Nomor 1 dan nomor 3 ini kan kompak (menyebut) food estate gagal. Saya tegaskan sekali lagi, memang ada yang gagal. Tapi ada yang berhasil juga yang sudah panen. Misalnya di Gunung Mas Kalteng, itu sudah panen jagung, singkong itu Pak, cek saja nanti datanya,” ujar Gibran.
Harusnya Gibran menjawab pertanyaan Mahfud soal Trisakti Bung Karno. Diketahui, dalam pidato peringatan 17 Agustus 1964, untuk pertama kalinya Presiden Soekarno menyampaikan gagasan tentang Tri Sakti, yaitu : Berdaulat dalam politik, Berdikari dalam bidang ekonomi, dan Berkepribadian dalam berkebudayaan.
Gagasan ini dipicu karena pengalaman kolonialisme di Indonesia yang berdampak pada rusaknya mental bangsa, sistem perekonomian yang tergantung pada pasokan asing, serta mental terjajah yang menggerus budaya bangsa sehingga melupakan semangat gotong royong yang menjadi modal sosial dalam meneguhkan solidaritas politik maupun ekonomi Indonesia. Ringkasnya, Trisakti mengajarkan tiga prinsip untuk membangkitkan mental kejayaan nusantara.