RN - Aksi mundur massal atau bedol desa para kader Taruna Merah Putih atau TMP Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dinilai lucu. Sebab, mereka yang keluar adalah kader setengah (1/2) matang.
Hal ini dikatakan Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Taruna Merah Putih (DPC TMP) Kota Bekasi, Jimmy Reinold. Dia menilai kepergian sejumlah kader TMP menjelang pilkada adalah dinamika.
Terbaru, Ketua TMP Kabupaten Bekasi, Steven Pratama ikut menyusul mundurnya Ketua DPD TMP Jawa Barat, Nico Rinaldo yang mengikuti langkah Maruarar Sirait.
BERITA TERKAIT :Wakil Ketua DPRD Kab Bekasi Dibui, Kader PDIP: Kita Pesta Bung Leman Diborgol
Leman Selalu Lolos, Pernah Diperiksa KPK Kasus Suap Meikarta, Kini Diborgol Kejari Kabupaten Bekasi
Jimmy menilai keputusan Ketua TMP Kabupaten Bekasi dan sejumlah kader TMP di Jawa Barat yang mundur merupakan keputusan pribadi dan tidak menggangu kondusi di internal partai.
Kabar beredar, kader yang mundur itu adalah banyak orang gagal. Artinya gagal berkair di partai lalu menjelekan partai tempat dia belajar.
"TMP merupakan salah satu organisasi sayap PDIP yang ikut didirikan oleh Maruarar. Namun menurutnya Kader-kader TMP lainnya tetap solid ke Bu Mega," ucap Jimmy, Sabtu (10/8/2024).
Justru, menurut Jimmy, partainya beruntung kehilangan Kader yang tidak loyal dan mbalelo. "TMP di bawah kepimpinan Hendrar Prihadi, Rio Dondokambey, Diah Pikatan akan terus solid. Terlebih di TMP Jawa Barat sendiri banyak kader-kader muda potensial yang bisa membawa partainya terbang tinggi," bebernya.
"Kita tidak takut kehilangan mereka. Ibaratnya mati satu tumbuh seribu. Banyak kader hebat di TMP," sindirnya.