.png)
RN - PT Food Station Tjipinang Jaya atau FST habis dirujak netizen. Warganet menuding kalau perusahaan daerah atau BUMD milik Pemprov DKI Jakarta itu mencari untung dari keringat orang miskin Jakarta.
Kasus beras oplosan yang dilakukan FST telah membuat resah emak-emak. "BUMD kok cari untung cuan dari keringat orang miskin sih," tulis netizen.
FST bergerak dalam bidang distribusi, penjualan, jasa pergudangan, jasa pertokoan, dan pengangkutan bahan pangan (beras). FST juga bertugas untuk pengendalian harga beras di DKI Jakarta.
Anggota Komisi B DPRD Dwi Rio Sambodo mendesak dilakukan audit independen dan investigasi menyeluruh. Dia juga meminta kepada pemprov tegas dan tidak membela atau pasang badan kepada para pemain beras oplosan yang telah merugikan masyarakat.
Rio juga menyoroti lemahnya pengawasan. Politisi PDIP ini menyebut seharusnya ada inovasi dalam hal ini, misalnya melakukan digitalisasi sistem pelacakan stok beras, yang mengawasi ketat dari gudang hingga konsumen dengan publikasi realtime soal ketersediaan dan harga.
Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Francine Widjojo mendukung penuh proses investigasi dugaan beras oplosan yang menyeret BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya.
Menurutnya, proses penyelidikan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri harus dilakukan secara transparan. “Saya juga mengapresiasi Kementerian Pertanian yang sudah mengungkap kasus ini,” ujar Francine.
“Alih-alih memperoleh barang sesuai dengan harganya, pembeli malah mendapatkan beras oplosan yang berkualitas rendah. Ini merupakan pelanggaran terhadap kepercayaan yang telah diberikan kepada Food Station oleh para konsumen,” ucapnya.
Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut ada sekitar 212 merk beras oplosan. Modus pemain beras oplosan ini dengan mencampur beras premium dengan beras biasa.
Parahnya lagi, ukuran atau takeran beras kemasan 5 Kg hanya berisi 4,5 Kg. Atas permainan ini, Kementan menduga ada kerugian hingga Rp 100 triliun.
Emak-Emak Galau Beras Oplosan, Titiek Soeharto Minta Usut Tuntas
