Jumat,  22 November 2024

Terungkap, Ratna Sarumpaet Berbohong, Pipi Bengkak Usai Sedot Lemak

Zaber
Terungkap, Ratna Sarumpaet Berbohong, Pipi Bengkak Usai Sedot Lemak
Ratna Sarumpaet dijenguk Fadli Zon usai sedot lemak pipi

RADAR NONSTOP - Cerita bohong Ratna Sarumpaet akhirnya terungkap. Kabar penganiayaan itu ternyata dimanipulasi, setelah pipinya bengkak-bengkak gara-gara sedot lemak pipi.

Menurut penuturan Ratna, pada mulanya dirinya berbohong soal kabar tersebut semata-mata demi memudahkan menjelaskan kepada keluarga dan anak-anaknya.

Dijelaskan Ratna, bahwa pada tanggal 21 September 2018, dia sebenarnya menemui dokter bedah plastik di Jakarta. “Tanggal 21 saya mendatangi RS khusus bedah, menemui dr Sidiq ahli bedah plastik. Kedatangan saya karena kami sepakat beliau akan menyedot lemak di pipi," kata Ratna dalam jumpa pers di kediamannya, Kampung Melayu, Bukitduri Tanjakan, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018). 

BERITA TERKAIT :
Mau Diduetkan Dengan RK Atau Dedi Mulyadi, Desy Lebih Menarik Dari Bima Arya
Desy Maju Gubernur, Politisi DKI Takut Disemprit DPP Kalau Ngoceh Pilkada 

Namun, lanjutnya, ke esokan harinya, pipi Ratna tiba-tiba menjadi lebam. “Saya tanya ke dokter, ini kok bisa lebam-lebam begini? Kata dokter itu sudah biasa, dia (dokter) bilang begitu. Jadi intinya begitu," urai Ratna menjawab fotonya yang beredar luas di sosmed.

Ratna melanjutkan, "karena saya harus pulang, saya kemudian membutuhkan alasan kepada anak saya, kenapa muka saya lebam-lebam. Jadi (pengroyokan) ini cerita bohong yang terpaksa saya lakukan demi memudahkan saya dalam menjelaskan kepada anak-anak saya," ungkapnya.

"Bahkan, dalam satu minggu kedepan anak-anak saya terus mengorek penyebab muka ini lebam-lebam. Dan penjelasan (bohong) saya juga berputar-putar terus di lingkungan keluarga. Karena sejak awal, sebenarnya ini (kebohongan) hanya untuk kepentingan saya dalam berhadapan dengan anak-anak dan keluarga saya. Jadi, tidak ada hubungannya dengan politik," ucap Ratna.

"Tetapi, setelah itu saya mulai berhubungan dengan pihak luar termasuk dengan politisi dan para aktivis. Dan saya masih kembali dengan cerita itu lagi, bahwa saya dipukuli. Saya juga tidak tahu, kenapa saya terjebak dengan perbuatan ini. Ini adalah kebodohan yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan akan saya lakukan sepanjang hidup saya," ujar Ratna.

"Tapi, apa yang saya sampaikan ini bukan pembenaran, tidak!. Saya akui ini salah, dan apa yang saya lakukan ini adalah sebuah kesalahan," katanya.

Karenanya, Ratna juga secara khusus menyampaikan permohonan maaf kepada Capres Prabowo Subianto, politisi senior PAN, Amin Rais dan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, yang kemarin Selasa (2/10/2018), baru saja menjenguknya.

Menurut Ratna, apa yang disampaikannya kemarin itu, adalah sebuah cerita kebohongan yang sejak awal dia sampaikan kepada keluarga dan anak.

"Jadi, kebohongan ini cerita khayal, yang awalnya saya sampaikan kepada keluarga dan anak-anak, karena itu (pengeroyokan) saya yakini paling mudah untuk dijelaskan kepada mereka, dan cerita ini juga terpaksa saya sampaikan kepada Pak Prabowo, Pak Amien dan Fadli Zon juga," bebernya dengan penuh penyesalan.

Sambil berlinang air mata, Ratna mengakui bahwa apa yang dilakukannya tersebut adalah sebuah kesalahan dan kebohongan yang tidak baik.

"Apa yang saya katakan ini sekaligus menyanggah terjadinya penganiayaan. Saya mohon maaf kepada Pak Prabowo, Pak Amin dan Fadli dan juga rekan-rekan aktivis semua yang tadi malam menyampaikan dukungan. Saya terima kasih dan menghargai sebesar-besarnya atas ketulusan kepedulian kalian terhadap saya. Maafkan saya," ucap Ratna menyesal.

Ratna juga menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat luas atas polemik dan kegaduhan yang terjadi sejak Selasa (2/10/2018) kemarin.

"Saya tidak punya jawaban bagaimana memaafkan diri saya sendiri. Saya berharap kita semua bisa saling memafkan, saya sangat menyesal," pungkasnya.