RADAR NONSTOP - Harga cabai terus naik. Pedasnya harga cabai bisa membuat emak-emak menjerit.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkirakan kenaikan harga cabai masih akan bertahan hingga akhir Februari 2020. Hal ini sesuai dengan pantau langsung di Pasar Induk Kramat Jati serta informasi dari Asosiasi Agribisnis Cabe Indonesia (AACI).
"Iya wah kacau bisa gak nyambel nih," keluh Saras warga Tanjung Priok, Rabu (22/1).
BERITA TERKAIT :DPR Akui Pileg 2024 Transaksional, Mendagri: Sistem Kepemiluan Harus Didesain Ulang
Emak-Emak Teriak Beras Mahal & Langka, Mendag Bilang Impor
Ibu tiga akan ini mengaku, kesal karena harga cabai naik. "Bisa tekor dah uang belanja," ungkap ibu tiga anak ini.
Naiknya harga karena kurangnnya produksi cabai, di mana hasil panen rusak di sentra produksi seperti Banyuwangi, Lumajang dan Jember rusak. Penyebabnya karena meningkatnya penyakit pada tanaman cabai serta kondisi kekurangan air pada November-Desember 2019.
Berdasarkan pantauan Kemendag bekerjasama dengan Dinas Provinsi dan Kab/Kota yang membidangi perdagangan, harga rata-rata nasional cabai mengalami. Cabai merah keriting naik 4,78% menjadi Rp42.156/kg, tertinggi di Jakarta Rp67.500/kg. Cabai merah besar naik 7,62% menjadi Rp47.224/kg, tertinggi di Jakarta Rp77.727/kg.
"Saya beli aja sampai Rp 70 ribu beli cabai," ungkap Sarni warga Cengkareng, Jakbar.