Kamis,  16 May 2024

Masker Nempel Di Leher, Warga DKI Seperti Kebal Corona Aja...

NS/RN/NET
Masker Nempel Di Leher, Warga DKI Seperti Kebal Corona Aja...
PSBB Transisi membuat Jakarta macet lagi.

RADAR NONSTOP - PSBB Transisi DKI Jakarta bukan berarti Corona lenyap. Tapi, masyarakat bisa beraktifitas tapi harus tetap mematuhi protokol kesehatan. 

Senin (8/6) dari pantauan radar nonstop, kantor dan beberapa rumah makan yang sudah buka terlihat mengabaikan aturan PSBB Transisi. Banyak warga yang tidak memakai masker. 

Bahkan, banyak juga masker yang hanya menempel di leher. "Seperti sudah kebal Corona saja, banyak yang tak pakai masker," keluh El karyawan di kawasan Blok M, Jaksel, Senin (8/6) malam.

BERITA TERKAIT :
Pj Gubernur DKI Minta Perkantoran Terapkan WFH, Malu Ya Jakarta Macet?
Fasilitas Kantor Ditagih Pajak, Karyawan Sindir Buat Beli Robicon & Harley

Sementara Channel News Asia menyoroti pembukaan pusat-pusat bisnis di tengah masih tingginya penularan Covid-19.

Dalam pemberitaan berjudul 'Jakarta kembali menggeliat di tengah 847 kasus Covid-19 baru' hari Senin (8/6/2020), Channel News Asia (CNA) memaparkan data terbaru terkait Covid-19 yang diumumkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Tercatat ada 847 kasus positif Covid-19 baru di Indonesia dan 32 kasus kematian. Total, sebanyak 32.033 orang terinfeksi Covid-19 dengan angka kematian mencapai 1.883 serta 10.904 orang dinyatakan sembuh.

DKI Jakarta menjadi provinsi kedua tertinggi positif Covid-19 per hari ini dengan 85 kasus, di bawah Jawa Timur sebanyak 365 kasus.

Jakarta disorot setelah Gubernur Anies Baswedan memberlakukan PSBB Transisi di ibu kota sejak 5 Juni lalu. Di hari pertama pemberlakukan kebijakan tersebut perkantoran, pusat bisnis, rumah makan, dan transportasi umum kembali dibuka dengan aturan ketat.

Dalam tulisannya CNA menyebut kebijakan tersebut perlu dikritisi sebab perilaku warga Jakarta yang sulit menaati peraturan. Faktanya, banyak antrian di setiap akses transportasi publik.

Selain itu, media asal Singapura juga menganggap Jakarta sudah kembali ke wajah aslinya yang identik dengan kemacetan dan kesemerawutan.

"Pada hari Senin, kantor-kantor di Jakarta, pusat penyebaran (Covid-19) di Indonesia, kembali beroperasi dengan batasan jumlah karyawan, sementara lalu lintas kembali macet, mobil berhimpatan dengan motor-motor," demikian petikan tulisan artikel CNA.

"Indonesia masih menjadi negara terburuk di Asia Timur selain Cina dalam kasus Covid-19 positif terbanyak dengan 32.033 dan kematian mencapai 1.883. Indonesia tidak melakukan lockdown dan kota-kota diizinkan untuk memberlakukan pembatasan, meskipun tidak semua diikuti dengan ketat," lanjut isi artikel.

Lebih lanjut, CNA juga meminta pendapat pedagang yang kembali membuka restoran. Di satu sisi senang bisa kembali berjualan, namun pria yang diwawancarai bernama Kusnoto itu tetap saja masih khawatir dengan kesadaran orang-orang Indonesia mengenai penularan Covid-19.