RADAR NONSTOP - Dampak libur panjang cuti bersama baru ketahuan pada 14 hari ke depan. Hal ini dikatakan Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).
IDI memprediksi aktivitas libur panjang cuti bersama bisa menimbulkan lonjkakan kasus Covid-19. Hal itu dikarenakan aktivitas yang padat dan kebanyakan masyarakat abai untuk menerapkan protokol kesehatan.
Ketua Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi menuturkan, lonjakan kasus Covid-19 akan terlihat dalam kurun dua minggu ke depan pasca libur panjang.
BERITA TERKAIT :HMPV Mirip COVID-19, Sasar Lansia & Anak-Anak, Wabah Dari China Bikin Parno Dunia
Kapolda Irjen Pol Karyoto Pecat 31 Polisi, Dari LGBT, Selingkuh Hingga Nikah Sirri
"Aktivitas masyarakat khususnya pada libur akhir pekan (long weekend) yang padat dan sebagian besar mengabaikan protokol kesehatan, akan berpotensi memicu lonjakan kasus Covid yang akan terlihat dalam kurun waktu sekurang-kurangnya dua minggu mendatang," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/11/2020).
Adib menjelaskan, pada libur akhir pekan panjang sebelumnya pada periode bulan Mei terjadi lonjakan kasus 41 persen. Sementara di libur panjang bulan Agustus, terjadi lonjakan sebesar 21 persen dengan peningkatan rata-rata tes perorangan sepekan sebesar 20 persen.
"Perlu diwaspadai terutama adala (Orang Tanpa Gejala (OTG) yang berpotensi menularkan pada orang lain tanpa disadari. Liburan meningkatkan mobilitas manusia, semakin tinggi mobilitas akan meningkatkan transmisi virus," tuturnya.