RADAR NONSTOP - Holtikutura adalah komoditas yang cepat rusak sehingga penanganannya harus cepat dan tepat.
Hal dasar yang harus dikuasai pelaku usaha adalah mengetahui kondisi pasar dan memahami selera konsumen.
Kondisi yang terjadi adalah masih banyak petani yang bingung tentang pemasaran dan sulitnya menemukan pasar yang cocok untuk hasil taninya.
BERITA TERKAIT :Pupuk Palsu Untuk Petani, Monopoli Cuan Para Pejabat Kementan
Terbukti Lakukan Pemerasan Di Kementan, SYL Dibui 12 Tahun
Hal sebaliknya dialami oleh para eksportir dan konsumen. Mereka merasa kesulitan mencari pasokan buah. Sebagai solusi, diciptakanlah aplikasi yang memudahkan komunikasi antara petani konsumen dan calon eksportir.
Adanya aplikasi ini guna mendorong gerakan tiga kali ekspor (GRATIEKS) komoditas pertanian sebagaimana arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Selain itu adanya aplikasi ini menjadi jalan keluar di masa panen raya, petani kerap kesulitan memasarkan hasil pertanian.
”Yang kami rancang ini sahabat petani meraih pasar. Ini merupakan tindak lanjut program GRATIEKS Menteri Pertanian. Idenya terinspirasi dari mendengarkan pengalaman para petani yang kebingungan memasarkan hasil tani saat panen raya. Banyak petani yang belum mengenal pasar,” ucap Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman saat ditemui di kantor Ditjen Hortikultura, Jumat (27/11/2020).
Liferdi menyebutkan, aplikasi sentra buah berbasis android ini diberi nama Indonesia Map of Fruits Center (I-Mofc). I-Mofc menjembatani petani dengan eksportir. Harapannya, I-Mofc akan bermanfaat lebih untuk memudahkan pemasaran petani menjadi lebih lancar dan pasti.
Selain itu, dengan adanya I-Mofc ini eksportir hortikultura bisa menjadi lebih yakin untuk mengambil kontrak dengan buyer karena bisa mendapatkan kepastian pasokan produk dengan adanya informasi wilayah yang sedang panen melalui I-Mofc.
Terdapat banyak fitur di dalamnya yang sangat pas dengan petani dan pelaku usaha milenial. Kaum milenial memiliki akses yang luas dengan dunia luar yang memudahkan untuk menemukan pasar, namun tak terbatas umur saja karena aplikasi ini sangat mudah mengoperasikannya.
Aplikasi ini memudahkan petani dan konsumen untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan terkait sentra buah. I-Mofc mengusung slogan “Sahabat Petani Meraih Pasar” ini diharapkan mampu membantu petani meraih pasar secara maksimal. Demikian halnya, eksportir dan importir mendapatkan buah yang terbaik dari petani lokal.
“Di dalam aplikasi ini terdapat beberapa menu seperti kawasan mana saja yang sedang panen, lokasi mana saja yang bisa diakses sehingga petani mudah mengakses pasar. Terdapat 14 komoditas buah-buahan yang bisa ditelusuri dan 5 menu utama seperti menu registrasi, menu kawasan sentra utama, menu lokasi panen, menu potensi pasar dan menu data ekspor,” tambahnya.
Baik petani, pengekspor dan konsumen harus mendaftar di menu registrasi. Dalam menu kawasan sentra utama, terdapat lokasi sentra buah komoditas yang ingin dilihat dan luas tanah, produksi berikut waktu panen.
Di menu perusahaan agrowisata atau menu perusahaan budidaya terdapat muatan lokasi, informasi jadwal panen yang akan selalu di update. Informasinya cukup lengkap mulai dari nama lengkap, tanaman yang ditanam, alamat, hasil panen dan kontak pemilik.
“Bila ada tanaman semusim data yang dimuat tidak hanya saat panen, tetapi petani sudak entry data saat menanam. Dengan demikian akan ada tiga bulan iklan yang dapat dilihat oleh pengunjung aplikasi. Jika tanaman tahunan, petani sudah entry data saat berbunga,” detil Liferdi.
Sementara itu, menu data ekspor memuat data-data mengenai ekspor komoditas buah. Dalam menu potensi pasar terdapat berapa volume impor komoditas pertahun, negara pasar yang paling membutuhkan komoditas yang dibutukan dan data penghasil komoditas terbesar.
Sekretaris Ditjen Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari mengapreasiasi inovasi ini. Dirinya bahkan meyakini ke depan akan banyak penambahan ragam komoditas pada menu entry. Tujuannya tidak lain guna memajukan petani lokal, baik di dalam negeri namun juga merambah pasar ekspor.
“Di dalam map, itu sekali klik terdapat banyak informasi. Di situ akan ada titik temu antara petani dengan pelaku pasar. Ke depan tidak hanya buah-buahan nanti akan dilanjutkan dengan komoditas lainnya,” ujarnya.
Fitur-fitur yang terdapat di dalamnya terbilang memudahkan bagi petani. Ketua kelompok Tani Sumber Makmur asal Sumedang, Inta mengatakan, "Kami terbantu dengan adanya I-Mofc ini. Aplikasinya mudah dan membantu kami untuk memperkenalkan produk-produk kami baik domestik maupun ke luar negeri".
Untuk mendapatkan aplikasinya bisa langsung mengunjungi link tinyurl.com/imofc kemudian download file imofc_2_1.3.