Jumat,  29 March 2024

Mr. O Disebut-Sebut Dalam Kasus Pembelian Lahan Sarana Jaya

SN/DIS/RN
Mr. O Disebut-Sebut Dalam Kasus Pembelian Lahan Sarana Jaya

RN - Sengkarut korupsi pembelian lahan Sarana Jaya kian menemukan titik terang. Diduga, ada beberapa nama lain selain Pejabat Pemprov dan anggota DPRD DKI yang kini tengah menjabat.

Salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kasus Sarana Jaya mesti dirunut dari pertama kali Yoory diangkat menjadi Direktur Utama Sarana Jaya. Menurutnya, Sarana Jaya yang dulu berbentuk PD, saat itu kemudian didorong menjadi Perumda guna menyerap tambahan PMD dari Pemprov DKI.

"Jadi kasusnya harus dilihat dari saat Yoory ditunjuk jadi Dirut, engga lama kan berubah status Sarana Jaya dari PD menjadi Perumda, lalu mulai mendapat tambahan PMD," katanya di Jakarta, Senin (22/3/2021).

BERITA TERKAIT :
Sarana Jaya Sukses Susun Roadmap CSR Mengacu ISO 26000:2010
Perumda Sarana Jaya Tegaskan Komitmen Kebangkitan Perusahaan

Dia mengungkapkan, kasus yang kini membelit Sarana Jaya juga diduga melibatkan Mr. O yang katanya pernah menjadi anggota DPRD DKI Jakarta periode sebelumnya.

Ketika disinggung mengenai peran ketua DPRD saat ini, ia mengungkapkan bahwa DPRD bersifat kolektif kolegial, tidak berdiri sendiri.

"Saya menduga Mr. O tahu pembelian lahan ini, tahu soal pengangkatan Yoory jadi Dirut. Alur dewan itu kolektif kolegial, terlalu naif kalau ketua Dewan asal main teken tanpa tahu seluk beluknya," tegasnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Haris Azhar mengatakan, ada kelompok yang ikut mengendalikan dan menikmati proses pengadaan seperti yang dilakukan Perumda Sarana Jaya. Ia pun menduga orang-orang tersebut adalah orang lama yang hidup di jaman Ahok dan Anies

"Ada kelompok Establish yang menikmati sistem ini. Di DKI itu kan informasi ada di sana, Sarana Jaya juga kepanjangan tangan untuk pengadaan, informasi ada di sana, penentuan penggunaan uang juga ada di sana, ada orang-orang lama yang hidup di berbagai musim, jaman Ahok maupun jaman Anies," kata Haris seperti dilansir Kompas tv.