Senin,  29 April 2024

Disnaker Kota Bekasi Diminta Lebih Serius Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja

YD/DIS/RN
Disnaker Kota Bekasi Diminta Lebih Serius Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja

RN - Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi Fraksi PKS, Sardi Efendi mendorong Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) untuk dapat melakukan terobosan terkait peningkatan kompetensi para tenaga kerja. Baik yang masih menganggur sembari mencari pekerjaan guna meningkatkan daya saing tenaga kerja di Kota Bekasi.

Hal tersebut disampaikan Sardi didalam menanggapi paparan Walikota Bekasi pada saat agenda Musrenbang RKPD Kota Bekasi Tahun 2022 pada Senin (29/3/2021) lalu, terkait tema Pembangunan tahun 2022 Bidang Ketenagakerjaan, masih tingginya tingkat pengangguran sebesar 8,77% di tahun 2020.

Sardi menuturkan bahwa korban PHK dampak dari Covid-19 ini cukup banyak, berkisar di angka 13.000an yang kini tengah mengangur dan ini menjadi tugas dari Disnaker.

BERITA TERKAIT :
Minta Hak, Citilink Indonesia Dilaporkan Ke Disnaker Tangerang
Anak Buah Anies Ungkap Alasan DKI Tak Ikuti Aturan Soal Pengupahan Buruh

"Diantara berbagai terobosan dan solusi untuk mengatasi permasalahan daya saing tenaga kerja tersebut adalah pelatihan kerja/vokasi. Pelatihan vokasi dapat menjadi terobosan dan solusi terbaik karena input peserta tidak terbatas usia tertentu, berorientasi penempatan kerja, fleksibilitas program pelatihan terhadap perubahan dunia kerja, sumber daya manusia pengajar adalah praktisi, serta program pelatihan yang to the point terhadap kompetensi yang dibutuhkan," terang Sardi, Selasa (30/3/2021).

Program pelatihan, sambung Sardi, atau vokasi dapat dilakukan unsur pemerintah kota, unsur swasta, unsur pekerja dan masyarakat maupun unsur kewirausahaan.

“Setelah selesai pelatihan kerja dapat diberikan sertifikasi kompetensi bagi mereka, agar betul-betul kompeten dalam memasuki dunia kerja. Namun disnaker perlu serius dalam melakukan ini dengan kerjasama dengan LSP-LSP (lembaga sertifikasi profesi) yang ada di Kota Bekasi. Jadi angka penganguran betul-betul dapat ditekan dengan memberikan bekal seperti ini, dan ini merupakan program kepala daerah yang perlu dapat dukungan,” ujar Sardi.

Sardi Efendi menjelaskan, bahwa selain dengan adanya era digitalisasi baru Industrial Revolution 4.0, akan terdapat perubahan dalam komunikasi, produk, dan konsumsi masyarakat yang menyebabkan adanya pola bisnis baru yang belum pernah ada sebelumnya.

Sardi menambahkan bahwa pola bisnis baru ini akan menciptakan pekerjaan-pekerjaan baru pula seperti: Blogger, Web Developer, Apps Creator dan lain-lain yang berhubungan dengan Industri Teknologi.

“Oleh karena itu pekerjaan-pekerjaan baru tersebut perlu menjadi prioritas program pelatihan untuk dapat mengantisipasi dan beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang sudah dan akan terjadi,” imbuhnya.